Home > Sekolah

Indonesiana Ayuningtyas, Siswi SMPN 2 Depok yang melatih Koreografi Teater Sastra UI

Ada hal unik yang terlihat saat seluruh pemain dan pendukung pementasan dipanggil sati persatu naik ke atas panggung.
Siswi SMPN 2 Depok, Indonesiana Ayuningtyas atau biasa dipanggil Nesia. (Foto: Dok Infokom Dahayu Nusantara)
Siswi SMPN 2 Depok, Indonesiana Ayuningtyas atau biasa dipanggil Nesia. (Foto: Dok Infokom Dahayu Nusantara)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Saat Teater Sastra UI usai mementaskan drama berjudul “Ayu (Tidak) Sekolah” karya sutradara I Yudhi Soenarto di Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Depok, 12 Desember 2024.

Ada hal unik yang terlihat saat seluruh pemain dan pendukung pementasan dipanggil satu persatu naik ke atas panggung.

Ada satu anak perempuan belia yang naik ke panggung. Dia adalah Indonesiana Ayuningtyas atau biasa dipanggil Nesia, seorang siswi kelas 7A SMP Negeri 2 Depok, yang diperkenalkan sebagai penata koreografi dalam pementasan tersebut kepada ratusan penonton yang hadir.

Nesia pun mendapat sambutan hangat dari para mahasiswa anggota Teater Sastra yang telah beberapa pekan dilatihnya.

Siapa kah Nesia ini sampai dipercaya melatih koreografi untuk para anggota Teater Sastra yang seluruhnya adalah mahasiswa UI ini padahal dirinya masih merupakan pelajar SMP berusia 13 tahun?

Meski masih berusia belia, Nesia merupakan penari professional yang sudah sering pentas di berbagai ajang, termasuk menjadi penampil tetap mendongeng dan menari di ajang Jakarta Fair sejak tahun 2022 hingga tahun 2024.

Saat ini, Nesia sudah menguasai 44 jenis tari tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, yang dipelajarinya sejak dia berusia 6 tahun di 4 sanggar yaitu Ayodya Pala, Huma Rumil, Dahayu Nusantara, dan Bakul Budaya FIB UI.

Selain bergelut di dunia tari, Nesia juga tergabung menjadi anggota Teater Anak Huma Rumil yang dibina oleh aktris Pemenang Piala Citra 2023 Sha Ine Febriyanti.

Dalam pementasan teater berjudul “Ayu (Tidak) Sekolah” ini Nesia diminta langsung oleh sutradara I Yudhi Soenarto untuk menggarap koreografi untuk para pemain guna memperkaya ragam gerak saat musik pembuka dan penutup pentas dimainkan.

"Sebelumnya dia sempat ragu menerima tawaran ini karena ragam gerak yang dibutuhkan adalah gerak tari moderen, tapi akhirnya ia menerima tawaran itu dengan sebelumnya dia merancang sendiri berbagai pola gerak koreografi di rumah”, ujar ibundanya Nesia, Ayie Sri Suminar.

Nesia melatih sekitar 10 pemain teater selama 6 kali pertemuan selama 2 pekan di gedung IX FIB UI.

Sejumlah pemain awalnya tidak tahu kalau Nesia masih duduk di bangku SMP, tapi setelah sang sutradara memberi tahu bahwa Nesia masih SMP mereka terkaget, namun tetap menaruh rasa respek saat latihan meski sang pelatih koreografi jauh lebih muda.

Setelah pentas usai para pemain memeluk Nesia hangat di atas panggung sambil mengucapkan terima kasih karena sudah membantu membuat pentas lebih meriah dengan koreografinya.

Menurut rencana cerita “Ayu (Tidak) Sekolah” karya I Yudhi Soenarto ini akan dipentaskan ulang oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 2025 mendatang, Nesia pun ketika ditanya apakah minat membantu di pementasan tersebut hanya tersenyum dan mengangguk. (***)


× Image