Home > Nasional

Hunian Berbasis TOD, Program Permukiman Paling Konkret dan Solutif dari R1DO

Hunian-hunian ini akan didukung oleh akses transportasi publik yang terintegrasi, seperti Transjakarta, KRL, MRT, dan LRT.
Anggota DPD RI Fahira Idris. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Anggota DPD RI Fahira Idris. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 yang mengusung tema perkotaan dan perubahan iklim dengan salah satu subtemanya soal penataan permukiman patut dijadikan referensi penting warga Jakarta sebelum menentukan pilihan pada 27 November 2024 mendatang.

Persoalan permukiman dan hunian yang menjadi salah satu tantangan besar Jakarta hanya bisa diurai jika gubernur ke depan memiliki program yang tepat, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyampaikan dukungannya terhadap gagasan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (R1DO) saat debat ketiga yang mengusung program unggulan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang menargetkan generasi Z, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan kelas menengah di Jakarta. Konsep ini tidak hanya menawarkan solusi hunian terjangkau, tetapi juga memberikan pendekatan konkret terhadap masalah permukiman dan transportasi di Jakarta yang semakin kompleks.

“Hunian berbasis TOD adalah program permukiman paling konkret dan solutif. Pembangunan hunian di atas lahan-lahan strategis, seperti pasar, stasiun, dan sepanjang jalur transportasi, akan lebih ekonomis karena memanfaatkan lahan yang sudah tersedia, tanpa perlu membuka lahan baru yang biasanya membutuhkan biaya tinggi,” ujar Fahira Idris di Jakarta, Senin (18/11/2024) malam.

“Dengan hunian yang terletak di atas lahan-lahan strategis ini, warga Jakarta akan lebih mudah mengakses tempat kerja, menghemat tenaga dan biaya transportasi, serta waktu tempuh harian sehingga bisa lebih cepat sampai ke rumah. Hunian berbasis TOD bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan warga Jakarta karena tidak harus berlama-lama menghabiskan waktu di perjalanan saat pergi dan pulang kerja,” tambah Senator Jakarta ini.

Menurut Fahira Idris, salah satu masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini adalah jarak antara tempat tinggal dan tempat kerja yang terlalu jauh. Banyak warga Jakarta yang harus menghabiskan waktu berjam-jam di perjalanan setiap hari, yang berdampak negatif pada produktivitas.

Oleh karena itu, pembangunan hunian di atas pasar dan stasiun menjadi solusi yang sangat relevan. Selain mengurangi stres akibat perjalanan panjang, langkah ini juga memungkinkan masyarakat untuk lebih fokus pada pengembangan diri dan kesejahteraan keluarga.

Pasangan R1DO, sambung Fahira, menawarkan solusi konkret melalui pembangunan rusunawa (rumah susun sederhana sewa) dan rusunami (rumah susun sederhana milik) yang terjangkau, berkualitas baik, dan berlokasi strategis. Hunian-hunian ini akan didukung oleh akses transportasi publik yang terintegrasi, seperti Transjakarta, KRL, MRT, dan LRT.

Nantinya juga akan disediakan subsidi sewa serta skema kepemilikan yang fleksibel dan bertahap, sehingga memudahkan masyarakat dalam memiliki hunian.

“Pasangan R1DO tidak hanya menyediakan hunian terjangkau bagi generasi Z, MBR, dan masyarakat kelas menengah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih efisien, sehat, dan terintegrasi. Hunian berbasis TOD adalah solusi masa depan yang dapat membawa Jakarta menuju kota yang lebih layak huni, inklusif, dan berkelanjutan,” pesan Ketua Umum Ormas Bang Japar ini. (***)

× Image