Home > Nasional

Stasiun KRL UI akan Direalisasikan Sebagai Transportasi Intermoda Utama di Kota Depok, Lengkap dengan Fasilitas Komersial

Dengan fasilitas stasiun yang modern, masyarakat dapat menikmati pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
Stasiun KRL UI akan menjadi stasiun yang modern sebagai tranportasi Intermoda utama. (Foto: Dok Republika)
Stasiun KRL UI akan menjadi stasiun yang modern sebagai tranportasi Intermoda utama. (Foto: Dok Republika)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Stasiun KRL Universitas Indonesia (UI) akan segera bersalin rupa menjadi stasiun modern, bersih, teratur, aman dan nyaman bagi para pengguna moda transportasi darat tersebut.

Sebagaimana stasiun di negara-negara maju, maka warga UI nantinya pun akan memiliki stasiun dengan standar yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti area komersial, pengembangan peron yang lebih luas, serta akses yang lebih baik untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi lain.

Dengan fasilitas stasiun yang modern, masyarakat dapat menikmati pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.

Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan layanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line serta memberikan dampak positif bagi perkembangan kawasan di sekitar.

Hal itu dapat dilaksanakan setelah UI dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian Head of Agreement (HoA) terkait Kerja Sama Pengembangan Stasiun Universitas Indonesia, yang akan menjadi pusat transportasi intermoda utama di kawasan Kota Depok.

Perjanjian kerja sama ini ditandantangani oleh Rektor UI, Prof Ari Kuncoro, SE, MA, PhD dan Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo di rangkaian kereta inspeksi relasi Jakarta-Bandung, pada Kamis (14/11/2024).

Kerja sama yang terjalin UI dan PT KAI merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia.

UI sebagai pemilik lahan akan menyediakan asetnya untuk perluasan dan pengembangan fasilitas Stasiun KRL UI yang lebih modern dan efisien, sedangkan KAI bertindak sebagai operator dan penyedia investasi dalam pembangunan stasiun.

Dalam kerja sama ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga turut berperan sebagai regulator yang memberikan izin kepada KAI dan UI.

Rektor UI, Prof Ari menyampaikan bahwa sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki visi untuk menjadi universitas kelas dunia,

UI senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak di segala bidang, termasuk dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung proses belajar-mengajar.

Kerja sama UI dan PT KAI merupakan wujud nyata komitmen kedua pihak untuk saling mendukung dalam pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih baik, khususnya yang mendukung mobilitas sivitas akademika dan masyarakat sekitar.

Penandatanganan perjanjian ini merupakan bentuk sinergi antara dunia akademik dan dunia industri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan lebih baik.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi kolaborasi perguruan tinggi dan BUMN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

"Semoga proyek ini berjalan dengan lancar dan membawa manfaat yang besar bagi kita semua. Kami juga berharap sinergi ini dapat terus berlanjut dan berkembang dalam bentuk kerja sama lainnya di masa depan,” harap Prof Ari dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/11/2024).

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan bahwa sebagai operator kereta api, KAI berperan penting dalam membangun dan mengoptimalkan pengoperasian Stasiun KRL UI.

Dengan memanfaatkan lahan yang disediakan oleh UI, KAI akan mengembangkan fasilitas stasiun yang lebih modern demi memberikan kenyamanan bagi pengguna layanan kereta api dan masyarakat sekitar Kampus UI Depok.

KAI juga menyediakan biaya investasi yang diperlukan untuk membangun fasilitas baru dan meningkatkan kualitas layanan stasiun.

KAI akan memanfaatkan potensi pendapatan dari ruang komersial di area stasiun, yang tentunya mendukung biaya operasional dan pengembalian investasi yang KAI lakukan.

Selain manfaat untuk KAI, UI sebagai pemilik aset akan mendapatkan stasiun yang lebih sesuai dengan kebutuhan kawasan, yang dapat memperlancar akses bagi mahasiswa, dosen, dan pengunjung yang hendak menuju kampus.

"Setelah masa konsesi berakhir, UI juga akan memperoleh kepemilikan stasiun, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kawasan kampus sebagai pusat pendidikan dan penelitian terkemuka,” terang Didiek.

VP Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa kerja sama ini juga menguntungkan bagi DJKA Kemenhub sebagai regulator. Pendapatan dari sewa Barang Milik Negara (BMN) seperti area peron memberi keuntungan, sedangkan pengembangan stasiun menambah aset negara yang berharga setelah masa konsesi selesai.

Kerja sama ini dilandasi dengan konsep yang matang karena dimulai dari hasil sayembara desain stasiun yang mencakup ruang lingkup teknis pengembangan, pemetaan lahan, serta penyesuaian standar pelayanan kereta api.

“Ada berbagai tahap yang harus dilalui dalam proses ini, mulai dari perjanjian penggunaan BMN UI hingga kajian kelayakan investasi yang mencakup masa konsesi dan pembagian hak serta kewajiban antara KAI dan UI,” jelas Anne.

Stasiun KRL UI nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk area komersial, pengembangan peron yang lebih luas, serta akses yang lebih baik untuk pejalan kaki dan pengguna transportasi lainnya.

Dengan fasilitas stasiun yang modern, masyarakat dapat menikmati pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.

Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan layanan dan kenyamanan pengguna Commuter Line serta memberikan dampak positif bagi perkembangan kawasan sekitar. (***)

× Image