Ini Kondisi Jembatan Gantung 'Indiana Jones', Penghubung Depok-Jakarta
RUZKA INDONESIA -- Dulu dikenal sebagai Jembatan 'Indiana Jones'. Jembatan gantung penghubung Depok dan Jakarta menjadi salah satu fasilitas publik yang dulu mencuri perhatian karena penuh bahaya saat melintasinya.
Ya, jembatan yang terbentang di atas Sungai Ciliwung terbuat dari kayu tersebut sudah tidak laik digunakan lantaran telah termakan usia.
Jembatan gantung pengganti pun akhirnya mulai dibangun pada April 2018 usai ditinjau Anies Baswedan yang saat itu menjabat sebagai gubernur.
Pembangunan jembatan gantung pengganti yang menjadi penghubung dua kota ini selesai dilakukan pada Agustus 2018.
Anggaran untuk membangun jembatan gantung penghubung Kota Depok dan Jakarta ini menghabiskan anggaran lebih dari Rp 1 miliar.
Anggaran pembangunan jembatan gantung ini tidak berasal dari APBD Jakarta ataupun APBD Kota Depok melainkan dari pihak swasta yakni PT Wiratman.
Jembatan gantung yang terletak di Jagakarsa Jakarta Selatan dan di Cimanggis Depok ini sebelumnya memiliki kondisi yang sangat memprihatinkan.
Jembatan gantung ini bahkan begitu berbahaya untuk digunakan sebagai fasilitas penyeberangan.
Wacana perbaikan jembatan gantung yang diberi nama jembatan Wiratman Karkasa sudah ada sejak era Joko Widodo (Jokowi) tepatnya pada tahun 2016.
Namun pembangunan ulang jembatan gantung tersebut baru terwujud pada masa pemerintahan Anies Baswedan.
Jembatan gantung yang sebelumnya memiliki julukan jembatan Indiana Jones ini akhirnya dibangun secara permanen.
Jembatan gantung yang berdiri di atas Sungai Ciliwung ini digunakan warga untuk melintas dan mempersingkat waktu tempuh.
Jembatan gantung Wiratman Karkasa dibangun kembali dengan desain jembatan gantung asimetris.
Jembatan gantung ini memiliki panjang 42 meter dengan kapasitas desain 300 kilogram per meter persegi.
Jembatan gantung penghubung Depok dan Jakarta ini dibangun dengan struktur tulang beton serta material baja dengan tinggi pilar 9 meter.
Saat ini jembatan gantung Wiratman Karkasa sudah aman untuk digunakan sebagai sarana publik guna menunjang aktivitas masyarakat di Depok dan Jakarta.
Jembatan gantung penghubung dua kota ini juga menjadi salah satu warisan di masa jabatan Gubernur Anies Baswedan. (***)