Dari Omzet ke Kepedulian, Begini Cara Almaz Berbagi Tiap Hari

RUZKA-REPUBLiKA NETWORK -- Pemandangan tak biasa terlihat di Jalan KH Abdul Halim, Majalengka Kota, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar).
Dua pegawai restoran cepat saji Almaz terlihat membagikan ratusan bungkus nasi ayam kepada pengguna jalan yang melintas, Kamis (23/10/2025) malam.
Dalam waktu kurang dari setengah jam, seluruh paket nasi ayam itu ludes dibagikan. Warga yang kebetulan melintas mengaku senang dengan aksi berbagi tersebut.
"Senang sekali ada kegiatan seperti ini. Rasanya enak banget, anak saya juga kebagian," ujar Risma, warga yang berjualan di sekitar lokasi.
Hal senada diungkapkan pengguna jalan lain. Ia mengaku terbantu dengan adanya pembagian makanan gratis dari restoran cepat saji itu.
"Kebetulan belum makan. Tadi mau beli makanan, eh malah dikasih gratis. Alhamdulillah banget," tuturnya.
Ditemui di gerai Almaz, Crew Leader, Helmi menjelaskan bahwa kegiatan berbagi makanan merupakan agenda rutin perusahaan sesuai visi dan misi manajemen.
"Setiap omzet Rp1 juta, kami sisihkan 5 box untuk dibagikan ke masyarakat. Jadi tinggal dikalikan saja berapa omzet hari ini," kata Helmi.
Menurut Helmi, tujuan kegiatan ini bukan hanya memperkenalkan produk Almaz kepada masyarakat, tapi juga membantu pengguna jalan yang mungkin belum sempat makan.
"Selain untuk berbagi, kami ingin masyarakat bisa merasakan produk kami tanpa harus membeli," ucapnya.
Helmi menyebut, Almaz memiliki lebih dari 150 cabang di seluruh Indonesia. Semua cabang, kata dia, menjalankan program berbagi dengan visi yang sama.
"Di Majalengka baru satu store. Tapi seluruh cabang di Indonesia menjalankan misi berbagi setiap hari," jelasnya.
Tak hanya itu, Helmi mengungkapkan sebagian omzet Almaz juga disumbangkan untuk membantu warga Palestina.
"Dari omzet penjualan, 5 persen kami donasikan untuk saudara-saudara di Palestina. Jadi pelanggan yang makan di Almaz juga ikut berdonasi," tambahnya.
Helmi berharap kegiatan ini bisa menginspirasi pelaku usaha lain untuk ikut berbagi dengan masyarakat. (***)
Jurnalis: Eko Widiantoro
