Terungkap Penyebab Banjir di Margonda Depok, Ternyata Kali di Depan Detos Tersumbat Sampah

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Jalan utama di Kota Depok yakni Jalan Margonda Raya diterjang banjir cukup parah pada Jumat (17/10/2025) lalu.
Nah, ternyata 'biang kerok' banjir yakni tersumbatnya aliran air di Kali Cabang Tengah yang ada di depan Depok Town Square (Detos).
Hal itu terungkap saat Wali Kota Depok, Supian Suri, didampingi Wakil Wali Kota, Chandra Rahmansyah, meninjau pekerjaan normalisasi saluran yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok di area Detos, Kamis (23/10/2025).
Kondisi saluran air yang sebelumnya menjadi penyebab genangan air di Jalan Margonda Raya, penuh dengan sampah.
Setelah mendapatkan penjelasan dari petugas di lapangan, Supian langsung mengeluarkan sejumlah arahan untuk mempercepat penanganan.
Salah satunya arahannya, meminta Dinas PUPR Kota Depok memperbanyak jaring sampah agar sampah tidak terbawa hingga ke hilir.
Baca juga: Baking Class, Perempuan Depok Didorong Mampu Tingkatkan Ekonomi Keluarga
“Kita sama-sama tahu, beberapa hari lalu terjadi banjir di depan Detos. Untuk menanganinya, perlu ditelusuri titik permasalahannya. Karena itu saya turun langsung melihat kondisi di lapangan. Kami minta Dinas PUPR Kota Depok memperbanyak jaring-jaring sampah,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Supian, titik bak kontrol juga perlu diperbanyak agar petugas dapat memantau kondisi saluran dan mempermudah proses pengangkatan sampah.
Ia juga meminta agar sejumlah titik dipasangi CCTV guna memantau volume sampah serta menindak pembuang sampah liar sesuai ketentuan.
“Kami terus berupaya mengembalikan fungsi Kali Cabang Timur agar lebih optimal. Untuk itu, kami minta Dinas PUPR Kota Depok rutin melakukan pembersihan agar sampah tidak sampai ke muaranya, yaitu di Situ UI,” terang Supian.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke kali karena dapat menimbulkan banjir dan merugikan banyak pihak.
“Kita harus tegas terhadap pembuang sampah liar. Jika banjir terjadi akibat sampah, yang repot bukan satu orang, tapi semua. Mudah-mudahan kesadaran masyarakat semakin meningkat,” pungkas Supian. (***)
