Menkomdigi Meutya Hafid Saksikan Pengukuhan Kepengurusan PWI Pusat di Surakarta, Tegaskan Dukung Kebebasan Pers

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat resmi dikukuhkan di Gedung Monumen Pers Indonesia, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (04/10/2025).
Pengukuhan yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir terhadap 134 orang pengurus tersebut disaksikan langsung Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.
Akhmad Munir yang juga merupakan Direktur Utama LKBN Antara menegaskan bahwa persatuan adalah kunci kebangkitan organisasi PWI.
Baca juga: Operasi Pencarian Korban Runtuhnya Ponpes Al-Khoziny: 118 Orang Ditemukan, 58 Masih Dicari
Ia mengingatkan bagaimana kondisi PWI berada di titik nadir sampai tercapainya persatuan melalui kongres di Cikarang 30 Agustus 2025 lalu.
“Tanpa persatuan, organisasi PWI lumpuh. Dengan persatuan, PWI kini bisa kembali berperan menjaga martabat pers Indonesia,” tegasnya.
Munir juga menekankan bahwa PWI merupakan organisasi yang mengemban misi terwujudnya kehidupan pers yang merdeka, profesional, bermartabat, dan berpegang pada kode etik jurnalistik.
“Keberadaan saudara-saudara sekalian dalam kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia melalui proses yang selektif dan dipercaya mampu mengemban misi tersebut,” terangnya.
Baca juga: Daur Ulang Sambil Berakhir Pekan: AQUVIVA Hadirkan RVM di Living World Alam Sutera
Dalam pidatonya, Menkomdigi menekankan bahwa pengukuhan ini ibarat cahaya kebenaran.
"Pengukuhan ini menegaskan kembali arti penting pers bagi cahaya kebenaran dan persatuan bangsa,” ungkap Meutya Hafid.
Dia yang pernah menjadi jurnalis televisi itu menceritakan bagaimana dirinya didatangi para senior wartawan untuk mendukung penyatuan PWI yang sedang terjadi dualisme.
"Waktu itu saya baru dilantik menteri, kedatangan senior-senior pers. Karena saya dulunya wartawan, kalau kedatangan senior agak ndredek-ndredeknya, membicarakan mengenai bagaimana menyatukan PWI,” jelas Meutya.
Baca juga: SPBU di Mandalika Siaga Layani Pengunjung Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025
Dari diskusi tersebut, lanjutnya, pemerintah mengambil sikap untuk menghormati independensi pers Indonesia dengan tidak terlibat dalam proses penyatuan.
“Lalu kemudian pemerintah menjaga betul sejauh mana kita tidak terlibat dalam penyatuan ini. Pemerintah memposisikan diri untuk tidak sedikit pun melakukan intervensi,” tegasnya.
Menurut Meutya, lahirnya PWI Persatuan merupakan langkah penting untuk memperkuat peran pers dalam menjaga keadaban bangsa.
“Pemerintah berdiri bersama pers yang independen, profesional, dan bersatu. Dengan pers yang kuat, demokrasi Indonesia akan semakin kokoh,” ujarnya.
Baca juga: Dorong Penerima Beasiswa Sobat Bumi Jadi Agen Perubahan Pembangunan Berkelanjutan
Acara pengukuhan di Monumen Pers Nasional yang sarat nilai sejarah itu dihadiri para Ketua PWI Provinsi/Kabupaten/Kota se-Indonesia, Karobinopsnal Baharkam Polri Brigjen Pol. Erwin Kurniawan, Wakapolda Jateng Kombes Pol Latif Usman.
Lalu Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, Wakil Walikm Kota Surakarta Astrid Widayani, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Surakarta. (***)