Kopernik dan Citi Foundation Adakan Festival Hai Mnahat, Rayakan Ketahanan Pangan di NTT

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Yayasan Kopernik bersama Citi Foundation menghadirkan Festival Hai Mnahat (FHM) di Kota SoE, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 20 September 2025. Mengusung tema “Ayo gabung dan jaga katong pung makanan” atau “Ayo bergabung dan jaga makanan kita” menjadi ruang perayaan pangan lokal Timor sekaligus ajakan untuk memperkuat ketahanan pangan melalui praktik pertanian berkelanjutan dan berbasis adat.
Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan yang melibatkan petani, pengusaha mikro agribisnis, komunitas, dan pelaku kreatif. Kegiatan mencakup pasar pangan lokal, peluncuran buku resep hasil kolaborasi dengan kader Posyandu, serta demo masak menggunakan bahan pangan khas Timor.
Ewa Wojkowska, COO dan Co-Founder Yayasan Kopernik, mengatakan, Festival Hai Mnahat adalah perayaan sekaligus momen untuk refleksi.
“Dengan merayakan pangan lokal, kita tidak hanya menjaga tradisi dan identitas, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan komunitas di tengah krisis iklim yang makin parah. Dari ladang, dapur, hingga panggung, masyarakat Timor menunjukkan bahwa pangan lokal adalah kekuatan yang menyatukan kita,” katanya.
Hario Widyananto, Country Head of Public Affairs, Citi Indonesia, menambahkan, Citi Indonesia bersama Citi Foundation bangga dapat mendukung organisasi kemanusiaan seperti Yayasan Kopernik dalam misinya untuk menjawab beragam tantangan terbesar masyarakat.
“Festival Hai Mnahat menunjukkan bagaimana inovasi yang digerakkan oleh masyarakat berbasis praktik pertanian berkelanjutan dan kearifan lokal, dapat memperkuat sistem pangan, meningkatkan kesejahteraan, serta membangun masa depan Indonesia yang lebih tangguh, termasuk bagi masyarakat di Soe, Nusa Tenggara Timur,” papar Hario.
Eduard Markus Lioe, Bupati Timor Tengah Selatan, mengungkapkan, festival bukan sekedar perayaan seni, musik, dan kuliner, tetapi juga gerakan bersama untuk menguatkan pangan lokal, menjaga lingkungan, dan meneguhkan identitas budaya.
“Gerakan seperti Program Pangan dan Festival Hai Mnahat ini menjadi bukti penting bahwa pangan lokal bukan hanya soal makan, tetapi juga identitas, kesehatan, dan masa depan generasi kita,” kata Bupati.
Selama dua tahun terakhir, Program Pangan Kopernik, didukung oleh Global Innovation Challenge dari Citi Foundation, telah bekerja sama dengan lebih dari 200 petani kecil dan pelaku agribisnis untuk merevitalisasi praktik pertanian adat regeneratif, mempromosikan gizi seimbang berbasis pangan lokal, serta memperkuat ekonomi komunitas. Festival Hai Mnahat menjadi wujud perayaan dari perjalanan bersama sekaligus momentum untuk melibatkan lebih banyak pihak dalam gerakan ketahanan pangan lokal. ***