Home > Gaya Hidup

Laga Jawara Paguron Silat Lodaya Lugay Meriahkan Festival Layangan Laga Garut Selatan

Terlebih saat laga duel jawara pencak silat diperagakan, mempertemukan dua pelakon senior yang masih bertalenta mumpuni.
Pesilat Paguron Lodaya Lugay asuhan jawara pakidulan Garut Selatan beraksi pada ajang grand final Festival Layangan Laga. (Foto: Dok Ridwan)
Pesilat Paguron Lodaya Lugay asuhan jawara pakidulan Garut Selatan beraksi pada ajang grand final Festival Layangan Laga. (Foto: Dok Ridwan)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Laga jawara Paguron Pencak Silat Lodaya Lugay Kampung Gunung Geder, Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat (Jabar) mampu menghipnotis masyarakat yang menyaksikan aksinya.

Jurus "Maung Lugay" yang melambangkan kelincahan dan keperkasaan "Maung" (Harimau atau Macan) itu diperagakan para jawara pakidulan pada grand final Festival Layangan Laga di Lapang Cikoer, Pantai Karang Papak, Desa Cikelet, Ahad (28/09/2025).

Kendati tidak menurunkan pesilat lengkap, namun aksi jawara asuhan sesepuh paguron seni silat yang disegani di Garut Selatan, Kang Dadang dan Kang Mahmud itu mampu membuat penonton berdecak kagum.

Baca juga: Satuan Binmas Polres Garut Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Al Juhdi Malangbong

Terlebih saat laga duel jawara pencak silat diperagakan, mempertemukan dua pelakon senior yang masih bertalenta mumpuni.

Gerakannya lincah, saling serang dan berkelit adalah warna khas yang dipertontonkan.

Sebelumnya giliran dua orang jawara muda menampilkan Pencak Silat “Ibing” berupa tarian atau gerakan laga diiringi "Tepak Dua” dan “Tepak Tilu" merujuk pada pola ritmik dan gerakan kendang, diiringi terompet menyertai pertunjukan.

Dikatakan sesepuh Paguron Silat Lodaya Lugay, Kang Dadang, kehadirannya bersama para pesilat di pentas Lapang Cikoer ini atas undangan panitia penyelenggara Festival Layangan Laga Desa Cikelet.

Baca juga: Minta Maaf, Akhirnya Biro Pers Istana Kembalikan Kartu Liputan Diana Valencia

“Kami hadir memenuhi undangan panitia, selain memeriahkan suasana Festival, sekaligus menampilkan pertunjukkan budaya lokal seni silat kepada masyarakat sebagai upaya melestarikan keberadaannya,” ujar Kang Dadang.

Saat ini paguron asuhannya mengembangkan pembinaan pesilat muda sesuai penekanan pada empat aspek yang terkandung dalam pencak silat, meliputi mental spiritual, seni budaya, bela diri, dan olahraga.

Keempat aspek ini saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang utuh, di mana papar nya, pencak silat bukan hanya mengembangkan keterampilan fisik tetapi juga karakter dan nilai-nilai luhur.

Baca juga: Meriahnya Kades Cup Desa Bantarjati 2025, Turnamen Sepakbola ini akan Jadi Agenda Rutin Tahunan

Ketua panitia Festival Layangan Adu, Abdul Gofur menginiasi pertunjukkan. Tujuannya, berupaya memadukan harmonisasi antara gerakan seni silat dengan gerakan peserta adu layangan.

“Perpaduan pertunjukkan tersebut sekaligus ajang unjuk potensi wilayah Garut Selatan yang sarat dengan aneka sumber daya, baik potensi alam maupun potensi sumber daya manusia yang perlu sentuhan pengembangan,” ungkapnya. (***)

Jurnalis : Ridwan


× Image