Home > Nasional

Selayaknya Kapolri Dicopot Agar Polisi Lebih Humanis

Kapolri perlu diganti agar muncul inovasi dalam berbagai kebijakan yang membuat Polri lebih adaptif dalam mengikuti langgam demokrasi di tanah air.
Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA–REPUBLIKA NETWORK – Kapolri Listyo Sigit Prabowo sudah saatnya dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal itu dikemukakan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga yang mencatat ada dua pertimbangan kelayakan yang melatarbelakangi pencopotannya.

"Pertama, penanganan demo belakangan ini cenderung represif. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip polisi sebagai pengayom masyarakat. Polisi sebagai pengayom masyarakat seharusnya mengedepankan pendekatan persuasif. Pendekatan ini harusnya digunakan dalam penanganan demonstrasi dan kasus-kasus keamanan lainnya," jelas Jamil kepada RUZKA INDONESIA, Selasa (16/09/2025).

Dengan pendekatan persuasif, polisi tidak lagi menganggap masyarakat sebagai musuh. Masyarakat seharusnya dilindungi keamanannya agar tetap nyaman dalam beraktivitas, termasuk demonstrasi yang bertujuan menyampaikan aspirasi.

Dalam hal ini, lanjut Jamil, Kapolri Listyo Sigit Prabowo tampaknya kurang berhasil. Polisi dalam banyak kasus dinilainya masih abai menerapkan pendekatan persuasif dalam menangani demonstrasi.

"Dua, Listyo Sigit Prabowo sudah empat tahun menjadi Kapolri. Ini artinya, Listyo Sigit termasuk menjabat Kapolri terlama di Indonesia," tambahnya.

Sehingga perlu penyegaran di tubuh Polri agar tidak terjebak pada rutinitas. Kapolri perlu diganti agar muncul inovasi dalam berbagai kebijakan yang membuat Polri lebih adaptif dalam mengikuti langgam demokrasi di tanah air.

Setidaknya agar pendekatan Polri dalam mengayomi masyarakat lebih sesuai dengan tuntutan demokrasi. Paling tidak Polri perlu mengubah pendekatan militeristik ke pendekatan humanis agar lebih persuasif.

Jamil pun menekankan bahwa diperlukan sosok Kapolri yang lebih memahami tuntutan keterbukaan dan demokratisasi. Karena itu, kalau memang betul Prabowo ingin mencopot Kapolri Listyo Sigit, tentu sangat diapresiasi.

"Prinsipnya semakin cepat semakin baik. Harapannya tentu agar polisi mendatang lebih humanis dan ramah sebagai pengayom masyarakat," tandas Jamil. (***)

× Image