Home > Mancanegara

Pidato Setelah Trump dan Lula di Majelis Umum PBB, Prabowo Diakui Dunia

Kehadiran Prabowo di UNGA menjadi momentum penting, karena ini akan menjadi kehadiran presiden Indonesia yang pertama sejak 10 tahun terakhir.
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: Dok. REPUBLIKA)
Presiden RI, Prabowo Subianto. (Foto: Dok. REPUBLIKA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK--Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, menyatakan bahwa Presiden Prabowo diakui oleh komunitas internasional seiring Indonesia mendapat urutan ketiga untuk berbicara dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).

Berbicara dalam wawancara khusus dengan ANTARA, Selasa (09/09), Dubes Dwisuryo menjelaskan urutan pertama untuk berbicara dipegang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai tuan rumah yang juga tergabung dalam kelompok G7, G20, hingga Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berada di urutan kedua yang mewakili organisasi kerja sama ekonomi dan politik BRICS. Lalu Presiden Indonesia Prabowo Subianto sebagai salah satu negara non-blok, berada di urutan ketiga.

"Indonesia berada di posisi ketiga, mewakili salah satu negara non-blok yang kuat di dunia. Jadi, ini adalah sesuatu yang ingin saya bagikan, dalam waktu kurang dari satu tahun sejak dilantik, Presiden Prabowo telah dikenal dan diterima dengan baik oleh komunitas internasional," kata Dubes Dwisuryo.

Dwisuryo yang baru dilantik sebagai duta besar pada 25 Agustus dan sedang menunggu penerbitan surat kepercayaan sebelum bertolak ke Washington, menekankan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di UNGA menjadi momentum penting bagi diplomasi tanah air karena ini akan menjadi kehadiran presiden Indonesia yang pertama kalinya sejak 10 tahun terakhir.

Presiden Ke-7 Joko Widodo, dalam 10 tahun kepemimpinannya, memilih tidak menghadiri secara langsung Sidang Majelis Umum PBB, dan mendelegasikan menteri luar negeri saat itu, Retno LP Marsudi, untuk berpidato mewakili Indonesia.

"Saya rasa ini adalah pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir seorang presiden Indonesia memberikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB, dan seperti kita tahu, ada sekitar 200 negara anggota PBB," ucapnya.

Adapun Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyebutkan Presiden Prabowo Subianto akan berpidato pada hari pertama UNGA yang ke-80 di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025.

Terkait materi pidatonya, Hasan menyebut PCO belum dapat memberikan keterangan apa-apa, dan mengajak masyarakat untuk menyimak langsung saat Presiden hadir langsung dan berpidato di Markas PBB.(*)

× Image