Gegara Mati Mesin, Perahu Nelayan Bersama ABK Dievakuasi Satpolairud Polres Garut dari Tengah Laut

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Jerih payah personal Satpolairud Polres Garut bersama nelayan setempat dalam mencari keberadaan perahu ‘Junior’ yang terombang ambing di tengah lautan gegara mati mesin itu, akhirnya membuahkan hasil.
Pencarian perahu bersama empat orang ABK-nya itu, dilakukan tim Polairud bersama nelayan setempat.
Dalam kondisi cuaca hujan, dilakukan setelah mendapat laporan adanya perahu nelayan mengalami mati mesin di tengah laut.
Laporan tersebut, papar Kasatpolairud Polres Garut, IPTU Aep Saprudin disampaikan seorang istri nelayan yang perahu suami bersama tiga ABK lainnya mengalami mati mesin saat melaut di sekitar perairan Rancaherang Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
Baca juga: Kabar Gembira! Bapenda Majalengka Hapus Denda PBB, Warga Bisa Bernapas Lega
“Seperti rutinitas hari-hari biasa, mereka mulai berangkat melaut pada Senin siang (08/09/2025) sekira pukul 14.00 WIB, namun berdasarkan laporan, disaat melaut, perahu yang ditumpangi suaminya mengalami mati mesin,” terang IPTU Aep.
Berdasarkan laporan tersebut, bebernya, Satpolairud Polres Garut segera berkoordinasi dengan para nelayan, baik dengan sesama nelayan yang masih berada di tengah laut, maupun nelayan yang sudah mendarat untuk bekerja sama melakukan pencarian.
Akhirnya, berkat sinergitas, kerja sama dan gotong royong dengan berbagai pihak, perahu yang mengalami mati mesin tersebut berhasil ditemukan di perairan Cicadas Kecamatan Cikelet, sekitar 3 mil dari bibir pantai, pada Selasa pagi (09/09/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.
Baca juga: Antisipasi Keamanan Wilayah, Kemendagri Dorong Depok Aktifkan Kembali Siskamling Jaga Kondusivitas
Proses pencarian, beber IPTU Aep memakan waktu cukup lama. Setelah menempuh perjalanan laut hingga satu jam lebih, bebernya tim penyelamat baru bisa menemukan keberadaan perahu yang mengalami mati mesin tersebut.
“Meski sempat terombang-ambing semalaman akibat arus gelombang tinggi, mencapai 3-4 meter, ditambah kondisi hujan, empat orang di perahu tersebut, terdiri dari Tekong dan Anak Buah Kapal (ABK) berhasil ditemukan dalam keadaan selamat,” tutur IPTU Aep.
Keempat ABK selamat yang berhasil dievakuasi tersebut, terang IPTU Aep, yakni Dendi (36), Imam (27) dan Gaer (56), merupakan warga Kampung Santolo dan Banyuasih Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet, serta Asep (36) warga Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk.
Baca juga: 17 September, KPK Lelang 83 Lot Barang Sitaan di 11 Lokasi
Sedangkan perahu bernama Junior yang mengalami mati mesin saat melaut itu, setelah dievakuasi, langsung dibawa tim penyelamat ke Dermaga Pantai Santolo Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet untuk diperbaiki.
IPTU Aep Saprudin mengapresiasi jajaran tim penyelamat yang berhasil mengevakuasi perahu dan keempat ABK-nya dengan selamat.
"Alhamdulillah, berkat kerja sama, didasari semangat gotong royong, perahu beserta ABK dapat ditemukan dengan selamat,” ucapnya.
Kegiatan pencarian dan evakuasi melibatkan Satpolairud Polres Garut bersama nelayan setempat ini, ungkap IPTU Aep membuktikan kesiapsiagaan jajaran kepolisian bersama masyarakat pesisir dalam menjaga keselamatan dan keamanan di wilayah perairan Garut.
Baca juga: Tingkatkan Kesiapsiagaan Kamtibmas, Kapolres Garut Periksa Peralatan Taktis dan Operasional
Kendati begitu, IPTU Aep menghimbau para nelayan agar tidak memaksakan diri melaut, terlebuh saat kondisi cuaca buruk, serta wajib memastikan kesiapan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan baik, seperti kondisi perahu dan mesin.
“Guna keamanan melaut, kami himbau pula para nelayan agar melengkapi perahu dengan alat keselamatan dan selalu menggunakan life jacket serta selalu memasang Bendera Merah Putih saat melaut," pungkas Iptu Aep Saprudin,” (***)
Journalist : Ridwan