Gelorakan Spirit 80 Tahun Indonesia Merdeka dalam Majelis Nyala Purnama

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Komoenitas Makara bekerjasama dengan Direktorat Kebudayaan Universitas Indonesia dan Urban Spiritual Indonesia kembali mengadakan acara Majelis Nyala Purnama untuk yang ke-4 kalinya di Makara Art Center Universitas Indonesia, Depok, Jumat (08/08/2025).
Majelis Nyala Purnama adalah sebuah ruang teduh untuk merayakan keberagaman, serta pelestarian nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
Tema penyelenggaraan kali ini sangat spesial yaitu dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80 dengan mengusung tema "MERDEKA DAN BAHAGIA UNTUK SEMUA".
Baca juga: Dahlan Iskan: Kongres Persatuan PWI Harus Bersih dari Praktik Money Politics
Karena merdeka dan kebahagiaan bukanlah kemewahan, melainkan hak dasar setiap manusia. Merdeka dan Bahagia merupakan hak hidup berbangsa dan bernegara.
Salah satu cara untuk merayakan kemerdekaan dengan berbahagia adalah dengan memberi ruang berkarya melalui musik, puisi, tari, dan meditasi yang menghangatkan jiwa.
Para penampil dalam acara ini antara lain adalah Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, Dr. Ahmad Ginanjar Sya'ban, Dr. Turita Indah Setyani, Dr. Irene Camelyin Sinaga, Ap., M. Pd., Fitra Manan, Dr. Alfian Siagian, Iwenk MJC, Swara SeadaNya, Indonesiana Ayuningtyas, dan para Finalis Lomba Cipta dan Baca Puisi 2025.
Baca juga: Digelar di JIExpo Kemayoran, IBTE 2025 Pamerkan Produk Bayi dan Mainan Terkemuka di Asia Tenggara
Adapun sejumlah tamu turut hadir di antaranya: Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso dan Dosen sekaligus pakar kebudayaan Perancis Suma Riella.
Spirit kemerdekaan bukan sekedar lepas dari penjajahan tapi mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan serta menjaga harkat dan martabat kemanusiaan.
"Oleh karenanya kemerdekaan hakekatnya adalah untuk semua umat manusia. Akan sangat zalim kalau kemerdekaan hanya dinikmati dan dirasakan hanya oleh sekelompok orang. Dengan demikian perjuangan kemerdekaan adalah perjyangan sepanjang hayat," ujar Direktur Kebudayaan Universitas Indonesia Dr. Ngatawi Al Zastrouw
Baca juga: Kapolri Tanam Mangrove di Kalbar, Jaga Lingkungan untuk Masa Depan Anak-Cucu Kita
“Kami, Komoenitas Makara melalui Majelis Nyala Purnama kali ini merayakan makna kemerdekaan sejati, bukan hanya sebagai peristiwa sejarah, tetapi sebagai jiwa yang terus hidup dalam setiap bait yang diucapkan sebagaimana pembacaan puisi-puisi yang akan merenungkan kembali semangat perjuangan para pahlawan, keindahan keberagaman budaya, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, mengingatkan kita semua bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang harus terus diperjuangkan dan dimaknai dalam setiap langkah kehidupan dan merajut kembali tali persaudaraan yang mengikat kita sebagai satu bangsa," papar Ketua Komoenitas Makara, Fitra Manan.
Tema meditasi kali ini adalah untuk kemerdekaan rasa, ‘mardika ing alam kamardikan’ atau Merdeka di alam kemerdekaan.
"Kemerdekaan rasa juga sejalan dengan tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantoro dengan kemerdekaan rasa maka dapat memperoleh kebahagiaan," tutur Pamomong Urban Spiritual Indonesia Dr. Turita Indah Setyani yang memimpin sesi meditasi di akhir acara.
Baca juga: Semarakkan Hari Kemerdekaan ke-80 RI, ASN Pemkot Depok Kumpulkan Ribuan Bendera Merah Putih
Acara Majelis Nyala Purnama kali ini terasa sangat spesial karena juga diisi oleh pentas pembacaan puisi dari para finalis Lomba Cipta dan Baca Puisi 2025 dengan tema "Merdeka dan Bahagia untuk Semua".