Home > Nasional

Depok Susun Rencana Aksi Penanganan Stunting Tepat Sasaran

Adapaun hasil evaluasi kinerja tersebut dipaparkan dalam agenda rapat koordinasi (Rakor) TPPS Kota Depok yang telah dilaksanakan di Aula BJB Lantai 2, Jumat (18/07/2025) lalu.
Rakor Tim TPPS Kota Depok. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok) 
Rakor Tim TPPS Kota Depok. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Depok melakukan evaluasi kinerja perangkat daerah dan stakeholder, terkait upaya penanganan stunting periode Januari-Juni.

Adapaun hasil evaluasi kinerja tersebut dipaparkan dalam agenda rapat koordinasi (Rakor) TPPS Kota Depok yang telah dilaksanakan di Aula BJB Lantai 2, Jumat (18/07/2025) lalu.

Giat rakor tersebut dipimpin langsung oleh Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok.

Baca juga: Baznas Depok Ajak Kolaborasi RS Hermina dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis ZIS

Sejauh ini kinerja yang dijalankan TPPS menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun masih diperlukan penguatan dari sisi aksi-aksi yang dampaknya langsung atau tepat sasaran.

“Disini yang kita bahas terutama untuk menyusun rencana aksi yang taktis dari mulai tata laksana di timnya, lingkungan keluarga, fasilitas kesehatan dan penguatan kolaborasi,” jelas Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana dalam keterangan yang diterima, Selasa (22/07/2025).

Menurut Dadang, berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi angka stunting di Depok dari 14,3 persen pada 2023 turun menjadi 12,5 persen di 2024. Akan tetapi, angka tersebut masih tergolong cukup tinggi.

Baca juga: Peserta Pertamina UMK Academy Naik Kelas Lebih Cepat Lewat Platform Learning Management System

Lanjutnya, sekitar 85 persen anak stunting di Kota Depok berasal dari keluarga non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Artinya stunting bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga pola hidup masyarakat.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menguatkan peran kolaborasi antar perangkat daerah dan stakeholder untuk bersama-sama mengentaskan kasus stunting. Khususnya, menekan adanya kasus baru.

“Harapannya, kolaborasi yang kita kuatkan ini dapat mengubah paradigma implementasi dengan langsung ke sasaran agar penanganan stunting di Kota Depok dapat teratasi,” terang Dadang. (***)

× Image