Rute TransJakarta Diperluas, Senator Sebut Langkah Gubernur Jakarta Progresif Demi Masa Depan

RUZKA—REPUBLIKA NETWORK — Apresiasi disampaikan Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris kepada Gubernur Pramono atas kebijakannya membuka berbagai rute baru TransJakarta ke wilayah penyangga seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor. Lebih dari sekadar memperluas jaringan transportasi, kebijakan ini adalah transformasi sistemik menuju mobilitas inklusif, rendah emisi, dan berkelanjutan di Jakarta serta daerah penyangganya.
“Kebijakan Gubernur Pramono Anung membuka rute TransJakarta ke luar wilayah Jakarta merupakan langkah progresif. Dengan pendekatan kooperatif dan komprehensif, inisiatif ini punya kekuatan untuk menjadi model integrasi transportasi perkotaan saat ini dan di masa depan,” ujar Fahira Idris di Jakarta (17/06/2025).
Menurut Senator Jakarta ini, setidaknya terdapat tiga dampak besar dari ekspansi TransJakarta ini. Pertama, mengurai kemacetan dan memperkuat konektivitas. Rute baru ini akan membuka akses transportasi publik cepat, andal, dan terjangkau, sehingga banyak warga yang selama ini bergantung pada kendaraan pribadi beralih ke moda massal yang berdampak pengurangan kemacetan, polusi, dan emisi di wilayah Jakarta.
Kedua, meningkatkan integrasi regional dan sinergi antardaerah melalui kebijakan lintas-wilayah, membuat Jakarta tidak hanya berdiri sendiri, melainkan bersinergi dengan kota-kota penyangga. Transportasi massal antarkota akan mendorong kolaborasi dalam tata kota, perencanaan wilayah, serta sistem pembayaran dan teknologi transportasi terpadu.
“Saya yakin perluasan rute TransJakarta ini akan mendukung penciptaan ekosistem perkotaan terintegrasi, mulai dari tarif yang disinergikan, aplikasi rute bersama, hingga perpindahan moda lain seperti KRL, MRT, atau LRT menjadi lebih lancar dan nyaman,” kata Fahira Idris.
Ketiga, mendorong transformasi perilaku dan mobilitas warga. Pengembangan rute luar-Jakarta memberi kesempatan bagi warga untuk mulai meninggalkan pola ketergantungan terhadap kendaraan pribadi. TransJakarta, dengan bus-bus besar dan jalur khusus, menjadi alternatif transportasi massal modern yang aman, nyaman, dan tidak tertahan kemacetan.
Kebijakan ini merupakan langkah penting menuju budaya transportasi publik yang lebih ramah lingkungan dan efisien, sekaligus sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan dan rendah karbon.
Tentunya perluasan rute TransJakarta juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa tantangan yang utama adalah integrasi antar moda transportasi, kesiapan sarana dan prasarana pendukung, dan koordinasi dan regulasi lintas wilayah.
Selain itu, kondisi lalu lintas di Bodetabek, yang masih sangat macet dan tidak terprediksi juga menjadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, upaya seperti menyusun master plan bersama Pemda terkait untuk membangun jalur prioritas bus di kota penyangga, mengembangkan aplikasi terintegrasi (menyatukan rute, jadwal, dan sistem pembayaran), membangun halte sentral dan hub multimoda di titik strategis untuk memudahkan perpindahan penumpang, bisa menjadi langkah atau strategi yang bisa ditempuh.
“Perluasan rute TransJakarta bukan sekadar kebijakan teknis, melainkan simbol komitmen untuk menciptakan kota yang lebih layak huni, inklusif, dan terintegrasi. Dengan dukungan dari semua pemangku kepentingan dan masyarakat, Jakarta dan kawasan sekitarnya dapat berkembang menjadi model mobilitas masa depan,” pungkas Fahira Idris. (***)