Home > Info Sehat

Sate Daging Kurban, Begini Cegah Munculnya Senyawa Karsinogenik Pemicu Kanker

Membakar sate daging kurban ini merupakan tradisi yang banyak dinikmati masyarakat saat perayaan Idul Adha.
Makan sate daging. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Makan sate daging. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Membakar sate daging baik itu sapi dan kambing dengan arang memang menghasilkan aroma yang khas dan menggugah selera.

Membakar sate daging kurban ini merupakan tradisi yang banyak dinikmati masyarakat saat perayaan Idul Adha.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses pembakaran daging sate ini aman dan tidak menimbulkan penyakit dikemudian hari.

Baca juga: Idul Adha 1446 H, Pembuktian Pengabdian Kepada Allah SWT

Masyarakat perlu mengetahui bahwa proses pembakaran daging sate dengan arang, terutama jika daging gosong atau terbakar, dapat membentuk senyawa yang berpotensi karsinogenik (pencetus kanker).

Senyawa tersebut adalah Heterocyclic Amines (HCAs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs).

"HCAs terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAHs terbentuk ketika lemak dari daging menetes ke bara arang dan menghasilkan asap yang menempel pada daging. Kandungan tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penyakit kanker," jelas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiah dalam keterangan yang diterima, Sabtu (07/06/2025).

Baca juga: Idul Adha 1446 H, Komplek Polri Munjul Baru Gugah Kepedulian Melalui Ibadah Kurban

Menurut Zakiah, sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pembentukan senyawa pencetus kanker.

Pertama, daging yang akan dibakar sebaiknya di marinasi terlebih dahulu. Marinasi daging sebelum dibakar dapat membantu mengurangi pembentukan HCAs. Dalam memarinasi daging, gunakan bumbu seperti cuka, jus lemon, atau rempah-rempah.

Kedua, jangan membakar daging hingga gosong. "Pastikan daging tidak sampai gosong. Potong bagian yang gosong sebelum dikonsumsi," terang Zakiah.

Baca juga: Catatan Cak AT: Tiada Peradaban Tanpa Pengorbanan Demi Keadilan

Kemudian, menggunakan arang dengan baik. Yaitu dengan memilik arang berkualitas baik dan pastikan api tidak terlalu besar sehingga daging matang merata tanpa terlalu banyak bagian yang gosong.

"Kelima, balik daging lebih sering saat dibakar, karena dapat membantu mengurangi pembentukan senyawa pemicu kanker," pungkas Zakiah. (***)

× Image