Home > Kolom

Kesaktian Pancasila, Ini Dialog Presiden Soekarno dengan Presiden Josef Broz Tito

Dengan tenang Bung Karno berkata, quotAku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah way of life, yaitu Pancasila.
Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tito dan Presiden Indonesia, Soekarno. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tito dan Presiden Indonesia, Soekarno. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Presiden Indonesia, Soekarno atau Bung Karno pernah bertanya kepada Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tito, kurang lebih sebagai berikut: "Tuan Tito, jika anda meninggal nanti, bagaimana nasib bangsa anda?"

Dengan bangga, Tito berkata, "Aku memiliki tentara-tentara yang berani dan tangguh untuk melindungi bangsa kami"

Setelah menjawab pertanyaan ini, Tito ternyata gantian bertanya, "Lalu bagaimana dengan negara anda, sahabatku?"

Baca juga: Catatan Cak AT: Homo Erectus Purba di Laut Madura

Dengan tenang Bung Karno berkata, "Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah way of life, yaitu Pancasila.

Menurut para ahli sejarah di Serbia, di antara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi seharusnya Indonesia.

Alasannya, Yugoslavia lebih beruntung dibandingkan Indonesia, karena wilayahnya tidak terpisah-pisah dan tidak beretnis sebanyak Indonesia.

Baca juga: Harlah Pancasila, Catatan Senator Tempatkan Pancasila Kompas Indonesia Maju 2045

Namun, pada akhirnya, bangsa Yugoslavia pecah menjadi 7 (tujuh) negara-negara kecil seperti Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Kosovo dan Makedonia..

Ternyata, menurut mereka, bangsa Indonesia lebih beruntung karena memiliki pegangan hidup Pancasila yang menyatukan penduduknya yang terdiri atas berbagai suku/golongan dan memeluk berbagai agama dan kepercayaan.

"Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah"

Baca juga: Catatan Cak AT: Wajah Beethoven Setelah Dua Abad

Jika kamu kehilangan uang, kamu bisa mencarinya lagi esok.

Tapi kalau kamu kehilangan Negrimu, kamu tak bisa mencarinya lagi.

Kehilangan negrimu, kehilangan Tanah Airmu, sama saja dengan kehilangan dirimu sendiri.

Sebab napasmu ada disana, darahmu ada disana, keringatmu ada disana.

Sejarah mu ada disana maka Jagalah negeri mu Indonesia.

Selamat Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 -1 Juni 2025. (***)

× Image