Home > Ekonomi

Kelurahan Sukamaju Depok Ajak Warga Gabung Koperasi Merah Putih

Indra menilai wilayah Sukamaju memiliki potensi besar, baik dari segi jumlah penduduk maupun luas wilayahnya.
Warga Kelurahan Sukamaju saat sosialisasi Koperasi Merah Putih (KMP). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Warga Kelurahan Sukamaju saat sosialisasi Koperasi Merah Putih (KMP). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok mengajak seluruh warga untuk ikut serta dalam Koperasi Merah Putih (KMP) yang baru saja dibentuk.

Koperasi ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menggerakkan perekonomian warga jika dijalankan secara solid dan kolektif.

“Kita kelola, kita pantau. Mudah-mudahan ke depan Sukamaju bisa maju. Koperasi Merah Putih Keluarga Sukamaju ini bisa tetap solid,” ujar Lurah Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Indra Cahyadi dalam keterangan yang diterima, Ahad (18/05/2025).

Baca juga: Mobil Terobos CFD Margonda Depok Nyaris Diamuk Massa

Indra menilai wilayah Sukamaju memiliki potensi besar, baik dari segi jumlah penduduk maupun luas wilayah.

Jika seluruh ketua RT dan RW ikut serta, maka jumlah anggota dasar koperasi bisa langsung mencapai hampir 200 orang.

“Sekarang logikanya kalau satu RW, ketua RW maupun RT dijadikan anggota, itu sudah 198 orang. Belum ditambah masyarakat lainnya. Ini yang kita harapkan jadi kekuatan awal,” tuturnya.

Baca juga: Ini Jadwal Pendaftaran Siswa Baru SMA/SMK/SLB di Jabar

Untuk tahap awal, KMP Sukamaju akan berkantor di Kelurahan Sukamaju.

Namun demikian, pengembangan gerai akan dilakukan secara bertahap, termasuk pemanfaatan aset kelurahan.

“Kita punya lahan dekat Jembatan Dua yang sekarang dipakai Karang Taruna. Itu bisa kita optimalkan untuk jadi gerai sembako atau pergudangan,” ungkap Indra.

Baca juga: Mengambar Bersama di Bulan Menggambar Nasional

Dalam Musyawarah Kelurahan yang dihadiri pengurus RT-RW serta perwakilan masyarakat Sukamaju , koperasi langsung membentuk struktur pengurus, pengawas, dan anggota, serta membuat akta notaris di hari yang sama.

“Ini kita bersyukur, semua langsung rapi. Tidak nunggu-nunggu lagi. Iuran pokok sudah disepakati Rp50 ribu dan simpanan wajib minimal Rp10 ribu. Itu disesuaikan kemampuan anggota,” jelas. Indra.

Ia menambahkan bahwa anggota koperasi harus berdomisili di Kelurahan Sukamaju, dibuktikan dengan KTP.

“Karena ini koperasi per kelurahan, maka anggotanya juga harus dari warga Sukamaju. Biar perputaran ekonomi juga untuk warga Sukamaju,” terang Indra.

Baca juga: Atasi Kemacetan, Pemkot Depok Segera Perlebar Jalan Raya Sawangan

Terkait modal koperasi, Indra menjelaskan bahwa selain dari simpanan pokok dan wajib anggota, dana hibah dari pemerintah pusat juga mungkin akan diberikan.

“Kita siapkan wadahnya dulu. Dana hibah kemungkinan ada dari pusat, tapi besarannya kita belum tahu. Yang jelas kita siapkan struktur dan operasionalnya dulu,” tegas Indra.

Indra menegaskan pentingnya sinergi antara pengurus, anggota, dan pengawas koperasi agar koperasi bisa berjalan dengan baik.

“Kalau anggotanya bagus tapi pengurusnya lemah, ya tetap kacau. Pengurus bagus tapi anggota tidak responsif juga akan sulit. Makanya tiga unsur ini harus benar-benar solid. Saya berharap koperasi ini bisa menjadi wadah bersama dalam membangun kekuatan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan," harapnya. (***)

× Image