Radha Sarisha 2025 Bertajuk BARA, Hidupkan Pesisir Barat Sumatera Lewat Maling Kundang

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Komunitas Tari FISIP (KTF) mempersembahkan pagelaran Radha Sarisha 2025 bertajuk “BARA: Lama di Rantau, Lupa Berpulang” yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), pada Sabtu (03/05/2025).
BARA adalah penceritaan ulang kisah klasik Malin Kundang dengan sentuhan modern yang menghidupkan warna-warna pesisir barat Sumatera melalui pertunjukan tradisional dan kontemporer.
Pertunjukan tersebut dibawakan oleh tiga lakon utama, yakni Rahel Tesalonika sebagai Amak, Javadyo Amadeus Sasmito sebagai Malin, dan Desna Diandra Asmoro sebagai Sari.
Baca juga: Pentingnya Literasi Bisa Jadi Kunci Cegah Bullying
Dengan memadukan tari tradisional, musik tradisional, dan koreografi kontemporer, Pagelaran Radha Sarisha menghadirkan unsur-unsur kepulauan Nusantara ke atas panggung melalui gerakan, nada, dan adegan yang dinamis.
Menurut Ketua KTF UI, Laiqa Renada P, cerita Malin Kundang dipilih karena memiliki nilai-nilai mendalam yang relevan dengan kehidupan mahasiswa saat ini, seperti semangat merantau, kemandirian, dan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga.
Lebih dari 100 individu terlibat dalam proses kreatif dan produksi pagelaran ini. Mereka adalah 43 panitia mahasiswa, 37 penari dan pemusik mahasiswa, 16 penari dan pemusik alumni, serta 18 volunteer.
Baca juga: Lebaran Depok, Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya yang Dilestarikan
"Tim lintas generasi ini bekerja keras memastikan setiap detail agar pertunjukan berlangsung maksimal. Sinergi ini mencerminkan semangat kolaborasi dan kecintaan terhadap seni,” jelas Laiqa dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (16/05/2025).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, menyebut bahwa pagelaran ini bukan hanya pertunjukan tahunan, melainkan juga wujud komitmen KTF dalam menyediakan ruang bagi mahasiswa yang berbakat dan cinta terhadap seni pertunjukan, khususnya seni tari dan musik tradisional.
Ia mengatakan, FISIP UI sangat mengapresiasi intensi dan upaya yang dilakukan mahasiswa dari KTF Radha Sarisha untuk melestarikan seni budaya bangsa serta nilai-nilai kearifan lokal.
Baca juga: Catatan Cak AT: Lahir Kembali dalam Cahaya-Puisi Esai Masuk Islamnya Angelina Jolie
"Melalui pagelaran BARA, mahasiswa berhasil menyinergikan semangat kerja tim, bakat individual, kreativitas, dan cita rasa seni yang tinggi dalam sebuah pertunjukan yang mengesankan dan membanggakan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya," ungkapnya.
Sebagai bagian dari kegiatan tahunan yang berlangsung sejak 2011, Pagelaran Radha Sarisha 2025 menjadi penanda kebangkitan semangat berkesenian pascapandemi.
Acara ini didukung sejumlah sponsor, antara lain Jasa Marga, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Pertamina Patra Drilling Contracto (PDC). Dukungan juga datang dari para donatur, alumni, dan masyarakat umum yang turut berkontribusi dalam mendukung keberlangsungan kegiatan seni ini. (***)