Home > Nasional

Sebut Jokowi "Bos", Jamiluddin Ritonga: Menteri Ini Sangat Layak Di-reshuffle

Hal itu tentu membahayakan bagi Prabowo. Sebab, para menteri itu berpeluang akan lebih mengikuti arahan Jokowi daripada Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Oktober tahun lalu. (Foto: BPMI Setpres/Kris/Dok RUZKA INDONESIA)
Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Oktober tahun lalu. (Foto: BPMI Setpres/Kris/Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Sejumlah menteri yang bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo dan menyebutnya sebagai "bos", tentu layak ditendang dari Kabinet Prabowo Subianto.

Hal itu diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga kepada RUZKA INDONESIA, Senin (14/04/2025).

Menurut Jamil, para menteri tersebut tak pantas lagi bersama Prabowo karena "bos"-nya Joko Widodo. Ini artinya, para menteri itu tidak menganggap Prabowo sebagai "bos"-nya.

Padahal, lanjutnya, secara formal saat ini para menteri tersebut sebagai pembantu Prabowo. Karena itu, secara formal para menteri itu seharusnya menjadi bawahan Presiden Prabowo. Ini artinya, Prabowo seharusnya menjadi bos para menteri tersebut.

"Dengan menyebut Jokowi sebagai bos, para menteri tersebut hanya mengabdi kepada Jokowi. Para menteri tersebut dengan sendirinya hanya loyal kepada Jokowi," jelasnya.

Hal itu tentu membahayakan bagi Prabowo. Sebab, para menteri itu berpeluang akan lebih mengikuti arahan Jokowi daripada Prabowo.

"Karena itu, para menteri tersebut berpeluang akan menggembosi Prabowo. Para menteri tersebut kapan saja bisa melakukan hal itu bila ada arahan Jokowi," imbuhnya.

Pengamat yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini menekankan, Prabowo seharusnya me-reshuffle semua menteri yang menganggap Jokowi sebagai bosnya. Hal itu perlu segera dilakukan sebelum terlambat.

"Mendahului kadangkala akan lebih baik. Untuk itu, reshuffle akan lebih baik daripada membiarkan para menteri itu seperti duri dalam daging," tandas Jamil. (***)

× Image