Peran Strategis Perempuan dalam Perdagangan dan Pemberdayaan Ekonomi Nasional

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dalam upaya memperkuat kontribusi perempuan terhadap perekonomian Indonesia, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti hadir sebagai pembicara pada Women Empowerment Conference 2025 yang diadakan oleh Mustika Ratu di Jakarta, Senin (14/04/2025).
Konferensi ini menjadi wadah penting untuk menggali potensi perempuan sebagai motor penggerak sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sekaligus mendorong transformasi ekonomi berbasis kesetaraan gender.
Selain Wamendag Roro, hadir pula sebagai narasumber Anggota DPR RI Putri Zulkifli Hasan dan wirausaha sosial Angkie Yudistia. Diskusi yang dimoderatori oleh Putri Indonesia Favorit Kepulauan Sumatera 2015, Farhannisa Nasution, berlangsung dinamis dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan melalui UMKM dan kepemimpinan inklusif.
Baca juga: Festival Musik IKMJ 2025: Harmoni Musik, Alam dan Budaya
Wamendag menegaskan bahwa saat ini semakin banyak perempuan yang membangun UMKM sebagai bentuk aktualisasi diri. Mereka tidak hanya menciptakan peluang ekonomi bagi dirinya sendiri, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi perempuan lain di lingkungan sekitarnya.
Hal ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan keluarga dan turut menggerakkan roda perekonomian nasional.
Melalui kalimat tegas, Dyah Roro Esti menyerukan perlunya penghapusan stigma sosial yang selama ini membatasi ruang gerak perempuan.
Baca juga: Fahira Idris Sampaikan 5 Rekomendasi Pengendalian Inflasi ke BPS
Dia mendorong perempuan Indonesia untuk mandiri secara ekonomi dan mengambil peran lebih aktif dalam pengambilan keputusan, baik dalam dunia bisnis maupun pemerintahan.
Tidak berhenti sampai di situ, Roro juga menekankan pentingnya kolaborasi multisektor. Ia menyebut bahwa untuk memaksimalkan potensi perempuan dalam berkarya dan memimpin, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, serta individu.
Kolaborasi ini harus mampu menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan untuk berkembang, mengakses pelatihan kewirausahaan, pembiayaan, serta jejaring pasar yang lebih luas.
Baca juga: Vika Kolesnaya, Cantik Mempesona dan Berpendidikan Tinggi
Dari sisi perdagangan, pemberdayaan perempuan melalui UMKM memiliki nilai strategis. UMKM yang dikelola perempuan berkontribusi pada diversifikasi produk lokal, peningkatan ekspor, hingga inovasi produk berbasis kearifan lokal.
Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM perempuan untuk mendapatkan dukungan konkret dalam bentuk pelatihan digitalisasi, manajemen usaha, dan akses pembiayaan inklusif.
Sebagai penutup, Women Empowerment Conference 2025 tidak hanya menjadi panggung inspirasi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan perdagangan inklusif yang melibatkan seluruh potensi bangsa, khususnya kaum perempuan.
Ke depan, komitmen bersama dalam mendorong kesetaraan ekonomi akan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. (***)
Reporter: Bambang Priambodo/RUZKA INDONESIA