Home > Lingkungan

Sediakan Ruang Publik, Depok akan Revitalisasi Taman Hutan Raya Cagar Alam, Ini Tahapannya

Wali Kota Depok, Supian Suri menegaskan bahwa hutan kota ini memiliki peran penting sebagai paru-paru kota yang harus terus dijaga keberlangsungannya.
Taman Hutan Raya Cagar Alam di Pancoran Mas, Kota Depok yang tersisa dan berada di tengah kota padat penduduk. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Taman Hutan Raya Cagar Alam di Pancoran Mas, Kota Depok yang tersisa dan berada di tengah kota padat penduduk. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NERWORK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana merevitalisasi Taman Hutan Raya (Tahura) Cagar Alam Depok yang terletak di Jalan Raya Cagar Alam, Pancoran Mas (Panmas), Kota Depok.

Langkah tersebut sebagai upaya menjaga kelestarian alam sekaligus menyediakan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.

Wali Kota Depok, Supian Suri menegaskan bahwa hutan kota ini memiliki peran penting sebagai paru-paru kota yang harus terus dijaga keberlangsungannya.

"Kita ingin memastikan Tahura ini tetap terjaga sebagai paru-paru Kota Depok. Ke depan, kita juga ingin masyarakat bisa memanfaatkannya secara terkontrol tanpa merusak ekosistemnya," ujar Supian Suri saat melakukan peninjauan, Selasa (18/03/2025),

Dalam upaya revitalisasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah merencanakan beberapa langkah, di antaranya pembangunan jogging track yang mengelilingi hutan, perbaikan pagar yang sudah rusak, serta pembersihan tanaman rambat yang mengganggu pertumbuhan pohon.

Selain itu, akan dilakukan penanaman pohon baru sebagai bagian dari upaya konservasi.

"Jogging track ini memiliki dua manfaat, pertama untuk olahraga masyarakat dan kedua sebagai jalur pemantauan agar kita bisa menjaga kawasan hutan ini tetap lestari," jelasnya.

Pemkot Depok juga akan merenovasi rumah singgah yang ada di Tahura menjadi pusat informasi dan edukasi bagi pengunjung.

Dengan demikian, Tahura diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai area konservasi tetapi juga sebagai sarana edukasi lingkungan bagi masyarakat.

Saat ini, Tahura masih belum dibuka secara umum karena sebelumnya berada di bawah kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Namun, setelah pengelolaannya beralih ke Pemkot Depok, revitalisasi mulai bisa dilakukan.

"Prinsip utama kita adalah melindungi kawasan ini. Revitalisasi bukan untuk eksploitasi, tetapi agar masyarakat bisa menikmatinya dengan tetap menjaga kelestariannya," terang Supian.

Dalam peninjauan, ditemukan beberapa titik genangan air serta penggunaan lahan yang tidak sesuai, seperti adanya kandang ayam di dalam kawasan Tahura.

Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Depok akan melakukan normalisasi saluran air dan menertibkan aktivitas yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan.

"Saluran air yang mengarah ke Tahura harus diperbaiki agar tidak menyebabkan genangan. Saya sudah meminta Dinas PUPR untuk mengkaji solusi terbaiknya," tegas Supian.

Revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap dengan target penyelesaian pada tahun 2026 hingga 2027.

Ditargetkan perbaikan pagar dan desain jogging track dapat diselesaikan pada 2026, sehingga pada awal 2027 masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas tersebut.

"Ketika berada di sini, rasanya seperti bukan di Depok. Suasananya sangat asri dan tenang. Ini harus kita jaga agar tetap lestari dan menjadi kebanggaan warga Depok," ungkap Supian.

Revitalisasi ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menyediakan ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara berkelanjutan. Revitalisasi Tahura akan dilakukan secara bertahap dengan beberapa perbaikan utama.

Ada 6 tahapan utama yang telah disiapkan, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga penataan kawasan:

1. Pembangunan Jogging Track

Salah satu langkah utama dalam revitalisasi Tahura adalah pembangunan jogging track yang mengelilingi kawasan hutan. Jalur ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas olahraga bagi warga, tetapi juga sebagai jalur pemantauan untuk memastikan kawasan tetap terjaga.

"Jogging track ini memiliki 2 manfaat, pertama untuk olahraga masyarakat dan kedua sebagai jalur pemantauan agar kita bisa menjaga kawasan hutan ini tetap lestari," kata Supian.

2. Perbaikan dan Penggantian Pagar

Pemkot Depok juga akan melakukan perbaikan pagar yang saat ini sudah banyak mengalami kerusakan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kawasan Tahura tetap aman dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan fungsinya.

"Beberapa bagian pagar sudah rusak, ini harus segera diperbaiki agar batas kawasan tetap jelas dan keamanannya terjaga," terang Supian.

3. Pembersihan Tanaman Pengganggu

Dalam tinjauan lapangan, ditemukan tanaman rambat liar yang menghambat pertumbuhan pohon di dalam kawasan Tahura. Oleh karena itu, Pemkot akan mengerahkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk melakukan pembersihan dan perawatan rutin terhadap pohon-pohon yang ada.

"Kami sudah meminta DLHK untuk membersihkan tanaman rambat yang mengganggu. Jika ada area kosong, akan dilakukan penanaman kembali agar kawasan tetap hijau dan lestari," ungkap Supian.

4. Renovasi Rumah Singgah Jadi Pusat Edukasi

Revitalisasi juga mencakup renovasi rumah singgah yang ada di dalam kawasan Tahura. Bangunan ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat informasi dan edukasi mengenai lingkungan dan keanekaragaman hayati.

"Kami ingin menjadikan rumah singgah ini sebagai pusat informasi, sehingga warga yang berkunjung bisa mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," jelas Supian.

5. Normalisasi Saluran Air dan Penertiban Kawasan

Ditemukan beberapa titik genangan air di kawasan Tahura akibat aliran air yang tersumbat. Pemkot akan melakukan normalisasi saluran air agar tidak terjadi genangan yang dapat mengganggu ekosistem. Selain itu, beberapa aktivitas yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan, seperti keberadaan kandang ayam, akan ditertibkan.

"Saluran air yang mengarah ke Tahura harus diperbaiki agar tidak menyebabkan genangan. Saya sudah meminta Dinas PUPR untuk mengkaji solusi terbaiknya," tegas Supian.

6. Target Penyelesaian pada 2026-2027

Revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap dengan target penyelesaian pada 2026 hingga 2027. Supian Suri menargetkan perbaikan pagar dan desain jogging track dapat diselesaikan pada 2026, sehingga pada awal 2027 masyarakat sudah bisa menikmati fasilitas tersebut.

"Revitalisasi ini bukan hanya untuk mempercantik kawasan, tetapi juga memastikan bahwa hutan ini tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," ujar Supian.

Dengan tahapan yang sudah dirancang, Pemkot Depok berharap Tahura Cagar Alam Depok dapat menjadi ikon hijau Kota Depok serta ruang publik yang aman dan nyaman bagi seluruh warga. (***)

× Image