Home > Info Kampus

Kemdiktisaintek Ajak Kampus Turut Andil Bangun Kesadaran Lingkungan

Kampus memiliki peran strategis dalam menangani permasalahan sampah.
Kegiatan Asta Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). (Foto:  Kemdiktisaintek) 
Kegiatan Asta Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). (Foto: Kemdiktisaintek)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI mengimbau agar seluruh perguruan tinggi di Indonesia turut andil dalam membangun kesadaran lingkungan, khususnya bagi segenap sivitas akademikanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan dalam kegiatan "Asta Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus" sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, yang pada tahun ini dilaksanakan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Kampus memiliki peran strategis dalam menangani permasalahan sampah. Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya memang sudah mulai tumbuh, tetapi masih sering terjadi penumpukan yang menyulitkan pengelolaannya. Oleh karena itu perguruan tinggi harus berperan aktif dalam mencari solusi atas permasalahan sampah yang telah lama menjadi tantangan di tengah masyarakat," kata Wamendiktisaintek Fauzan melalui keterangan di Jakarta, Minggu.

Wamendiktisaintek menekankan kampus memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran dan tanggung jawab lingkungan bagi generasi muda.

Ia juga menyoroti permasalahan lingkungan bukan hanya isu nasional, tetapi sudah menjadi perhatian global. Oleh karena itu keterlibatan kampus sebagai pusat inovasi dan solusi sangat diperlukan.

"Persoalan sampah sudah ada sejak lama dan terus menjadi tantangan bagi masyarakat. Kampus harus hadir sebagai problem solver dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan ini. Sinergi antara dunia pendidikan dan sektor lingkungan hidup merupakan langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (Menteri LH/Kepala BPLH) Hanif Faisol Nurofiq, bersama Wamendiktisaintek Fauzan meneken Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sektor pendidikan tinggi.

"Saya kira ini adalah sinergi yang sangat strategis dan kolaborasi yang futuristik, harus dilakukan antara Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen), termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Mudah-mudahan kerja sama ini akan terus mendorong Indonesia menjadi negara yang ramah lingkungan," harap Wamendiktisaintek Fauzan.

Diketahui, berbagai kegiatan dilakukan dalam acara ini antara lain penandatanganan MoU antara Kemdiktisaintek dengan KLH/BPLH, Pengukuhan Kader Lingkungan dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta video conference dengan tujuh perguruan tinggi lainnya untuk memperluas dampak program ini.

Melalui kegiatan ini pemerintah berharap agar kesadaran peduli lingkungan di sekolah dan kampus tidak hanya menjadi gerakan sesaat, tetapi berkembang menjadi budaya yang berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang kuat antara sektor pendidikan dan lingkungan hidup, kata dia, Indonesia bersih dan lestari bukan lagi sekadar impian, melainkan sebuah kenyataan yang dapat diwujudkan bersama. ***

× Image