Jelang Ramadhan, Wamendag Tinjau Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Atas, Kota Cimahi, Jawa Barat (Jabar) guna memastikan stabilitas harga jelang Ramadhan.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga bapok di Pasar Atas Cimahi relatif stabil, dengan rincian sebagai berikut:
1. Beras medium: Rp 13.500/kg.
2. Minyak goreng (Minyakita): Rp 15.700/L.
3. Daging sapi: Rp 125.000/kg.
4. Daging ayam ras: Rp 34.000/kg.
5. Telur ayam ras: Rp 28.500/kg.
6. Bawang merah: Rp 29.000/kg.
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu cabai rawit dan cabai merah keriting yang dikarenakan adanya lonjakan permintaan jelang Ramadhan dan curah hujan yang tinggi.
Selain meninjau bahan pokok, Wamendag Roro juga berbelanja menggunakan tas belanja dan melakukan pembayaran menggunakan QRIS.
Sebagai bagian dari upaya penguatan pengelolaan sampah di pasar rakyat, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara pemerintah dan mitra swasta, termasuk: PT Indocement Tunggal Prakarsa, Universitas Muhammadiyah Bandung dan IKIP Siliwangi, Pelaku Usaha Arara Catering.
Sementara itu, sejumlah perusahaan seperti PLN, Ron 88, dan Alfamart turut berkontribusi dalam Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program pasar bersih.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurrofiq, turut meresmikan Bank Sampah Unit (BSU) di Pasar Atas Baru Cimahi, yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi bagi pedagang dan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pemkot Cimahi juga telah menyelesaikan Peta Jalan Rencana Aksi Akselerasi Penuntasan Pengelolaan Sampah, yang akan menjadi model bagi daerah lain.
"Kolaborasi seperti ini sangat penting dalam impelementasikan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2028. Dengan kerja sama pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita bisa menciptakan pasar yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan," ujar Menteri Hanif dalam keterangan yang diterima, Sabtu (22/02/2025). (***)