Pemkot Depok Optimalkan Balai Benih Ikan dengan Fasilitas Modern dan Inovasi Teknologi
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, melalui kolaborasi strategis dengan Badan Riset Nasional (BRIN), meluncurkan program “Integrasi Bisnis Perikanan Berbasis Komoditas Lokal” pada tahun 2024.
Itu merupakan wujud dengan pengoptimalan Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Bojongsari yang kini semakin modern setelah renovasinya rampung Desember 2024.
Program kolaborasi ini bertujuan meningkatkan produksi ikan konsumsi lokal, khususnya Ikan Baung dan Ikan Lele Meladerma, sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi besar untuk memanfaatkan potensi lokal.
“Kami ingin menciptakan sistem perikanan terpadu yang tidak hanya produktif tetapi juga mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat. Dengan pengembangan Balai Benih Ikan yang lebih representatif, Kota Depok dapat menjadi pusat produksi dan pembelajaran di bidang perikanan,” ujar Widyati, Jumat (17/01/2025).
Dalam pelaksanaannya, BBI Depok akan mengintegrasikan teknologi modern, seperti Internet of Things (IoT), untuk memantau dan mengelola kondisi budidaya secara real-time.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi sekaligus produktivitas budidaya ikan.
“Penggunaan teknologi IoT sangat penting untuk mendukung budidaya yang lebih modern. Kami juga mengembangkan inovasi pakan mandiri berbahan dasar biskuit reject sebagai alternatif ekonomis dan ramah lingkungan,” terang Widyati.
Menurut Widyati, inovasi pakan ini tidak hanya membantu menekan biaya, tetapi juga memberikan solusi terhadap pengelolaan limbah makanan.
Dalam program ini, Pemkot Depok juga melengkapi BBI dengan berbagai fasilitas yang baru.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan guest house dengan kapasitas 24 orang, aula pelatihan yang dapat menampung hingga 50 orang, serta penambahan kolam dan induk ikan untuk budidaya.
“Kami tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga menyiapkan fasilitas yang mendukung pelatihan dan edukasi. Guest house dan aula ini kami siapkan untuk para peserta pelatihan maupun peneliti yang ingin mempelajari pengelolaan perikanan di sini,” jelas Widyati.
Selain itu, BBI juga akan dilengkapi dengan genset pendukung IoT dan fasilitas mini raiser untuk pengelolaan ikan.
Penambahan gapura dan perbaikan infrastruktur lainnya juga dilakukan untuk memberikan tampilan yang lebih representatif.
Program ini, Imbuhnya, juga dirancang untuk mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok.
Dimana hal tersebut sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, serta Peraturan Wali (Perwal) Kota Nomor 74 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pemungutan Retribusi Jasa Usaha Atas Pelayanan Rumah Potong Hewan Ternak dan Penjualan Hasil Produksi Usaha Pemerintah Daerah.
“Kami berharap, dengan peningkatan produksi benih, induk, dan ikan konsumsi, Balai Benih Ikan ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD. Ini menjadi langkah penting bagi Depok dalam mengoptimalkan potensi sektor perikanan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah,” harap Widyati.
Selain mendorong peningkatan PAD, program ini juga memiliki misi sosial berupa pemberdayaan masyarakat.
Dengan menyediakan pelatihan dan akses ke fasilitas modern, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan keterampilan budidaya mereka dan menjadikan sektor perikanan sebagai sumber penghidupan yang lebih stabil.
“Keberadaan fasilitas ini adalah untuk semua. Kami ingin masyarakat merasa memiliki dan dapat memanfaatkan peluang ini, baik untuk produksi ikan skala kecil maupun besar,” kata Widyati.
Ia menambahkan bahwa pelatihan akan difokuskan pada kelompok masyarakat yang memiliki minat dalam budidaya ikan konsumsi.
Program pengembangan BBI ini tidak hanya menjadi simbol modernisasi sektor perikanan di Depok, tetapi juga bagian dari langkah besar menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Widyati optimis bahwa program ini akan memberikan manfaat yang luas, baik dari segi ekonomi, lingkungan, maupun sosial.
“Ini adalah upaya bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kami ingin sektor perikanan menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan menjadi contoh keberhasilan pengelolaan sumber daya berbasis teknologi di tingkat nasional,” pungkas Widyati. (***)