Home > Nasional

Wakil Ketua DPD Jajaki Riset Pangan dan Beasiswa dengan Universitas Arkansas

Kerja sama bidang riset antara Universitas Arkansas dengan Pemerintah Indonesia ini untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis yang pemerintah canangkan.
Wakil Ketua DPD, Tamsil Linrung (kiri) bertemu dengan perwakilan Universitas Arkansas, AS, Profesor Adnan Alrubaye di DPD RI, Jakarta, Senin (23/12/2024). (Foto: Dok DPD)
Wakil Ketua DPD, Tamsil Linrung (kiri) bertemu dengan perwakilan Universitas Arkansas, AS, Profesor Adnan Alrubaye di DPD RI, Jakarta, Senin (23/12/2024). (Foto: Dok DPD)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Tamsil Linrung menegaskan pentingnya optimalisasi riset untuk mencapai swasembada pangan.

Demikian diutarakan Tamsil dalam penjajakan kerjasama di bidang riset pangan dan beasiswa antara DPD RI dengan Universitas Arkansas, Amerika Serikat, yang berlangsung di Ruang Pimpinan DPD RI, Jakarta, Senin (23/12/2024).

Kerja sama bidang riset antara Universitas Arkansas dengan Pemerintah Indonesia ini untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis yang pemerintah canangkan.

“Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto mempunyai program swasembada pangan dan makan bergizi gratis. Dua program tersebut saya pikir relevan dengan apa yang nantinya bisa dikerjasamakan di bidang riset antara Universitas Arkansas dengan Pemerintah Indonesia,” jelas Tamsil.

Senator asal Sulawesi Selatan (Sulsel) itu juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara agraris dengan basis pertanian rakyat, butuh kekuatan riset sebagai fondasi utama untuk membuka potensi swasembada pangan.

Tamsil menyebut, riset mampu menghasilkan teknologi tepat guna serta mendukung penyediaan bahan pangan berkualitas dalam program makan bergizi gratis.

Riset memungkinkan pengembangan varietas unggul yang lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan perubahan iklim, serta meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas melalui inovasi teknologi tepat guna, lanjutnya.

"Kami juga percaya, bahwa riset yang terarah bisa memastikan ketersediaan pangan hewani yang mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan,” ucap Tamsil.

Oleh karena itu, sebagai politikus dan tokoh pendidikan, Tamsil menegaskan bahwa DPD RI berkomitmen mendorong inisiatif untuk kolaborasi dibidang riset dan pendidikan.

Ia berharap, pertemuan ini mampu membuka gerbang kerjasama untuk memberikan lebih banyak peluang bagi mahasiswa Indonesia belajar di Universitas Arkansas.

Sekaligus mendorong kolaborasi program beasiswa bagi putra putri terbaik bangsa Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat.

Diharapkan ada peningkatan kerjasama terkait beasiswa bagi putra putri terbaik bangsa Indonesia untuk belajar di Universitas Arkansas, tegasnya.

"Saya mendapat informasi bahwa sudah ada beberapa mahasiswa Indonesia yang pernah mengambil riset di Universitas Arkansas, dan saya pikir perlu lebih banyak lagi tawaran riset, agar mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang menyerap ilmu di Universitas Arkansas semakin banyak jumlahnya,” ungkap Tamsil.

Sementara Profesor Adnan Alrubaye menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa dan peneliti asal Indonesia yang bekerja di Universitas Arkansas.

Ia mengakui mahasiswa Indonesia sangat produktif melakukan riset dan mempublikasikan karya di jurnal ilmiah, jelas Profesor Bidang Mikrobiologi Unggas Departemen Ilmu Unggas sekaligus Direktur Asosiasi Program Pascasarjana Biologi Sel dan Molekuler Universitas Arkansas, Amerika Serikat, ini.

"Tentunya, hal itu berdampak positif bagi universitas. Atas pencapaian tersebut Adnan menawarkan posisi manajer riset kepada Andi Asnawati, salah satu mahasiswa doktoral yang kuliah di Universitas Arkansas sejak tahun 2018," papar Adnan.

Menurut Adnan, Arkansas merupakan salah setu sentra pangan utama di Amerika Serikat. Selain beras, beberapa jenis pangan seperti budidaya sapi dan unggas, merupakan produk unggulan dari Arkansas yang telah dikembangkan berdasarkan riset dari universitas.

Karena itu, Adnan, menilai merupakan langkah tepat jika Indonesia melakukan kerjasama dengan Universitas Arkansas.

"Saya juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik menempuh pendidikan di kampusnya," pungkasnya.

Turut hadir staf khusus Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Profesor Sri Hartati R. Suradijono, yang selanjutnya akan menindaklanjuti rencana kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Profesor Adnan Alrubaye sebagai representasi Universitas Arkansas. (***)

Reporter: Bambang Ipung Priambodo

× Image