Home > Nasional

Depok Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Penyintas KDRT

Selama 2 bulan implementasinya, program ini berhasil mengadakan Focus Group Discussion (FGD) hasil kajian Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang menjadi dasar pengembangan program.
Peluncuran progam inovatif PEPES PETE KOMPLIT. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)
Peluncuran progam inovatif PEPES PETE KOMPLIT. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat upayanya dalam memberdayakan perempuan, khususnya para penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan meluncurkan program inovatif PEPES PETE KOMPLIT.

Adapun pogram ini adalah singkatan dari Pemberdayaan Perempuan Spesial Penyintas KDRT melalui Kajian PEKKA, Komitmen Bersama Lintas OPD, Pendampingan, Pelatihan dan SOP Terintegrasi.

PEPES PETE KOMPLIT bertujuan untuk menciptakan pemberdayaan perempuan yang lebih efektif, kolaboratif dan terintegrasi melalui kajian PEKKA, komitmen lintas PD serta pelatihan dan SOP yang telah distandarisasi.

Program ini telah diimplementasikan selama dua bulan sejak 14 Oktober 2024 hingga hari peluncuran pada 3 Desember 2024. PEPES PETE KOMPLIT bukan hanya tentang bantuan sesaat, tetapi membangun ekosistem yang mendukung perempuan penyintas KDRT agar mandiri,

"Percaya diri, dan berdaya saing,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Pengarusutamaan Gender (PPUG) pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Zakkya Fauzan dalam keterangan yang diterima, Rabu (04/12)2024).

Selama 2 bulan implementasinya, program ini berhasil mengadakan Focus Group Discussion (FGD) hasil kajian Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang menjadi dasar pengembangan program.

Lalu, menyusun SOP terintegrasi yang menjadi pedoman dalam pemberian layanan dan alur integrasi antar OPD serta mengembangkan fitur baru dalam Aplikasi Sipetrea, untuk mempermudah monitoring dan pelaporan layanan.

"Alhamdulillah banyak dukungan berbagai pihak, salah satunya Dr Beri Nurbaiti dari Pusat Penelitian Geografi Terapan Universitas Indonesia memaparkan hasil kajian PEKKA lalu SOP layanan perlindungan perempuan dan anak disampaikan oleh Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda Kota Depok," ucap Zakkya.

Lalu ada Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida, yang juga Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, turut memberikan dukungannya secara virtual. PEPES PETE KOMPLIT adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat

"Sinergi dalam mendorong kesetaraan gender dan mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan,” ungkap Zakkya mengutip penyataan Ketua TP PKK Kota Depok Elly Farida.

Dia pun mengungkapkan program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di Kota Depok.

“Ini adalah salah satu upaya konkret kami untuk menjadikan Kota Depok sebagai kota yang ramah perempuan, di mana setiap perempuan, terutama penyintas KDRT, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” harap Zakkya.

Untuk diketahui acara peluncuran program PEPES PETE KOMPLIT berlangsung di Aula Bank BJB Cabang Depok pada Selasa (3/12/24) yang secara resmi dibuka oleh Wali Kota Depok yang dalam kegiatan ini diwakili oleh Staf Ahli Wali Kota Depok Bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan (SDM) Diah Sadiah.

Acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk kepala dinas, perwakilan Perangkat Daerah (PD), pendamping PEKKA, serta perempuan penyintas KDRT yang dibina oleh DP3AP2KB Kota Depok.

PEPES PETE KOMPLIT merupakan aksi perubahan yang digagas oleh Muchamad Zakkya Fauzan, Kepala Bidang PPUG pada DP3AP2KB Kota Depok. (***)

× Image