Home > Nasional

Depok Petakan Risiko Strategis Tahun 2025, Ini Antisipasinya

Adapun langkah ini menjadi bagian dari strategi Setda Depok untuk memastikan tercapainya target kinerja tahun 2025.
Rapat petakan risiko strategis kinerja Pemkot Depok. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)
Rapat petakan risiko strategis kinerja Pemkot Depok. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Tingkatkan efektivitas program pemerintahan, Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok telah menerapkan manajemen risiko dengan fokus pada identifikasi dan evaluasi potensi risiko di setiap tahap kegiatan.

Adapun langkah ini menjadi bagian dari strategi Setda Depok untuk memastikan tercapainya target kinerja tahun 2025.

Penerapan manajemen risiko tidak hanya berfungsi untuk mengantisipasi kendala operasional, tetapi juga sebagai upaya mencapai hasil optimal dalam pelaksanaan program pemerintahan.

“Setiap program, baik yang berskala besar maupun teknis, dianalisis secara mendalam untuk memetakan potensi risiko. Ini menjadi langkah penting dalam meminimalisir kendala dan memastikan keberlanjutan program,” ujar Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana dalam keterangan yang diterima, Rabu (27/11/2024).

Identifikasi Risiko Strategis Tahun 2025 berdasarkan kertas kerja hasil analisis risiko strategis, Setda Kota Depok telah mengidentifikasi tujuh risiko utama yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran.

Pertama, target nilai dimensi pelaporan SAKIP kota tidak tercapai.

Kedua, hasil evaluasi dan rekomendasi belum ditindaklanjuti oleh bagian terkait.

Ketiga, cakupan pelayanan penunjang urusan Setda yang rendah.

Keempat, pemenuhan variabel indeks reformasi hukum tidak tercapai.

Kelima, pemenuhan variabel dalam penilaian LPPD tidak tercapai.

Keenam, pemenuhan indikator dalam penilaian tata kelola pengadaan tidak tercapai. Ketujuh, capaian realisasi fisik dan keuangan perangkat daerah tidak tercapai.

"Kami berkomitmen menjadikan manajemen risiko ini sebagai model percontohan untuk program pemerintahan lainnya di tingkat kota," terang Nina.

Langkah ini diharapkan dapat mendukung peningkatan tata kelola, pencapaian kinerja, dan penilaian kelembagaan seperti SAKIP, LPPD, serta reformasi hukum.

“Kami berupaya mendorong manajemen risiko yang proaktif dan sistematis sehingga risiko-risiko strategis dapat dikelola dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Depok,” harap Nina. (***)

× Image