Home > Info Sehat

Dinkes Depok akan Maksimalkan Penanganan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler

Selain itu juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan saat launching program DETAK saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tingkat Kota Depok.
Dinkes Kota Depok gelar workshop sebagai pengantar Program Depok Tangkas Kardiovaskuler (DETAK). (Foto: Dok Republika)
Dinkes Kota Depok gelar workshop sebagai pengantar Program Depok Tangkas Kardiovaskuler (DETAK). (Foto: Dok Republika)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengadakan Workshop Jejaring ST Elevasi Miocard Infarc (STEMI) di Aula Perpustakaan Umum Kota Depok, Senin (25/11/2024).

Adapun kegiatan tersebut diikuti tenaga kesehatan (nakes) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Public Safety Center (PSC) 119 serta dokter penanggungjawab Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas 24 jam di Kota Depok.

Workshop tersebut dilaksanakan sebagai pengantar Program Depok Tangkas Kardiovaskuler (DETAK).

Selain itu juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan saat launching program DETAK saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tingkat Kota Depok.

"Kegiatan ini juga bagian dari upaya kami dalam mendukung peningkatan kompetensi bagi nakes dalam pelayanan kegawatdaruratan medis khususnya Kardiovaskuler dalam prasarana pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Depok," terang Sekretaris Dinkes Kota Depok, Yuliandi dalam keterangan yang diterima, Selasa (26/11/2024).

Menurut Yuliandi, diperlukan sinergitas dari seluruh komponen untuk menciptakan sistem pelayanan kesehatan yang lebih tanggap, inklusif dan berkelanjutan.

"Sehingga bisa menjadi contoh penanganan kegawatdaruratan kardiovaskuler yang baik," harapnya.

Melalui workshop ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas kesiapan dalam menghadapi situasi darurat kardiovaskuler.

"Tentunya dengan memahami dan mempraktikkan Basic Life Support (BLS) yang benar. Kita tidak hanya mampu memberikan pertolongan pertama yang efektif tetapi juga meningkatkan peluang pasien untuk selamat hingga mendapatkan perawatan lanjutan," ungkap Yuliandi. (***)

× Image