Rilis Survei Indikator, Wali Kota Pilihan Warga Depok dalam Pilkada 2024, Ini Hasilnya
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Salah satu kota di Jawa Barat (Jabar) yang cukup antusias dalam mengikuti ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada Rabu 27 November 2024 yakni Kota Depok.
Kota Depok memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekitar 1,4 juta, merupakan kota keempat terpadat setelah Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kota Bekasi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2024.
Dalam hal politik dan pemilu, Kota Depok didominasi oleh PKS. Hal ini tampak dari banyaknya kursi PKS di DPRD Kota Depok yang berdasarkan hasil Pemilu 2024 mencapai 13 dari 50 kursi.
Selain itu, selama 4 periode, calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota yang diusung oleh PKS selalu memperoleh kemenangan.
Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono yang saat ini menjabat merupakan hasil besutan PKS dalam Pilkada 2020 lalu.
Bagaimana dengan Pilkada Kota Depok 2024? Terdapat 2 pasangan calon (Paslon) yang berkontestasi sekarang yakni Paslon Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Rafiq (Imam-Ririn) yang diusung PKS dan Golkar serta Paslon Supian Suri-Chandra Rahmansyah (SS-Chandra) yang diusung koalisi 12 partai yakni Gerindra, PDIP, PKB, Demokrat, PAN, PPP, PSI, NasDem, Perindo, Buruh, Ummat, Gelora.
Jelang pemungutan suara, bagaimana peta elektoral Pilkada Kota Depok? Siapa Paslon yang cenderung didukung? Seberapa besar peluang masing-masing calon untuk menang?
Survei terbaru lembaga survei Indikator yang dirilis pada Kamis (14/11/2024), Paslon nomor urut 02, SS-Chandra unggul dengan prosentase 49,5 persen atas paslon nomor urut 01, Imam-Ririn yang memperoleh 46,6 persen.
Dari hasil survei yang dilakukan 4-9 November 2024, terungkap sebanyak 3,9 persen warga tidak menjawab. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 400 orang.
Survei melibatkan responden terpilih, diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 400 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Sampel berasal dari seluruh kecamatan di Kota Depok yang terdistribusi secara proporsional,” kata Direktur Riset Indikator, Moh Adam Kamil dalam siaran pers yang diterima, Kamis (14/11/2024).
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen
dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
"Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Kota Depok yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan,” ungkap Adam. (***)