Home > Nasional

Wali Kota Baper Tapi Super, 'Wajah' Balai Kota Depok 'Disulap' Berubah 100 Persen, Good Looking!

Sepertinya, pembangunan DOS sebagai jawaban atas kritikan para wartawan yang sebelumnya terlihat tak sedap dipandang alias kumuh dan semerawut.
Depok Open Space, 'wajah' baru Balai Kota Depok. (Foto: Dok Ruzka)
Depok Open Space, 'wajah' baru Balai Kota Depok. (Foto: Dok Ruzka)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Sejak 1999, belum pernah sekalipun wajah Balai Kota Depok berubah, halaman yang semerawut dan pagar serta pintu gerbang terkesan kumuh, kini berubah total, tampil dengan wajah baru yang good looking (enak dilihat).

Memasuki area Balai Kota Depok, disambut gapura dengan disain yang cukup menarik, berlambang senjata khas Sunda yakni Kujang bermotif batik khas Depok. Suasana ramah lingkungan dengan ruang terbuka hijau sedap dipandang dan terasa nyaman saat berada di halaman Balai Kota Depok.

Halaman Balai Kota Depok 'disulap' seperti alun-alun mini dengan beragam fasilitas, ada sarana permainan anak, anak sarana olahraga, joging track, panggung musik dan bangku-bangku dengan disain menarik untuk duduk bersantai.

Sepertinya, pembangunan DOS sebagai jawaban atas kritikan para wartawan yang sebelumnya terlihat tak sedap dipandang alias kumuh dan semerawut.

Pintu gerbang Balai Kota Depok dengan gapura berlambang Kujang bermotif batik khas Depok. (Foto: Dok Ruzka)
Pintu gerbang Balai Kota Depok dengan gapura berlambang Kujang bermotif batik khas Depok. (Foto: Dok Ruzka)

Dan, baru di masa kepemimpinan Wali Kota Depok, Muhammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, 'wajah' Balai Kota Depok 'disulap 100 persen berubah, good looking!

"Wali Kota Depok, Mohammad Idris itu kalau dikritik baperan (bawa perasaan), tapi super (suka kasih perhatian). Kesel, tapi kritikan kita didengar. Itu dibuktikannya dengan dibangunnya DOS, 'wajah' Balai Kota Depok berubah 100 persen," tutur Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah.

Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok telah merampungkan pembangunan Depok Open Space (DOS) Tahap II di areal Balai Kota Depok. Tahun 2023 lalu DOS Tahap I juga sudah diresmikan dan digunakan sebagai ruang terbuka hijau bagi warga.

Rampungnya pembangunan DOS II dan eksisting DOS I merupakan mahakarya di masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono.

Kepala Disrumkim Kota Depok, Dadan Rustandi menyebut, DOS II menyerupai lapangan Gasibu, Bandung, dengan adanya fasilitas jogging track.

"Alhamdulilah pembangunan sudah 100 persen rampung. Memang mirip (Gasibu), ada area jogging dengan total panjang 7.440 meter persegi. Konsepnya adalah untuk ruang berekspresi bagi warga," ungkap Dadan usai peresmian DOS II oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Ahad (10/11/2024).

Adapun fasilitas lainnya, lanjut Dadan, yakni terdapat tribun dan ruang VIP, area parkir motor, pujasera (cafe dan kantin) dan dua area playground. Terdapat juga taman sungai dan taman depan (hutan menyala).

"Kami adakan jogging track menanjak sebagai variasi latihan. Jadi ada datar, ada tanjakan dan turunan. Untuk panjang jogging track bawah yaitu 186 meter dan panjang full track 236,4 meter," jelas Dadan.

Ia berharap, penataan ini bisa menambah ruang terbuka hijau dan sebagai sarana berekspresi bagi masyarakat.

"Pemkot Depok hadir memenuhi kebutuhan warga. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan bisa dijaga bersama," harapnya.

Lapangan Balai Kota Depok yang dilengkapi joging track dan tribun dengan suasana hijau pepohonan. (Foto: Dok Ruzka)
Lapangan Balai Kota Depok yang dilengkapi joging track dan tribun dengan suasana hijau pepohonan. (Foto: Dok Ruzka)

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, meningkatkan ruang terbuka hijau yang dilakukan sejak 2010 yang lebih fokus di garis sepadan sungai yang tidak boleh ada bangunan.

"Setelah periode kedua pada 2015, ada penambahan aturan dengan membangun ruang taman publik di setiap RW, setiap kelurahan dan juga membangun 2 alun-alun di Kota Depok serta juga merubah halaman Balai Kota Depok menjadi ruang terbuka hijau untuk warga," terang Idris.

Diantara taman-taman publik yang sudah dibangun yakni Taman Lembah Gurame, Taman Leli (Kantor PWI Kota Depok), Taman Mawar, Taman SeCawan dan Taman Merdeka.

"Untuk DOS, warga bisa memanfaatkan untuk bersilahturahmi, bisa berolahraga, bisa bermain musik atau sekedar kongkow di kafe yang ada. Bisa juga membuat kegiatan pameran, terutama untuk para pelaku UMKM," tutur Idris.

Warga Kota Depok mengapresiasi pembangunan DOS. Yayah Wasiyah misalnya, warga asal RT/RW 03 Kampung Kekupu Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas mengaku, keberadaan DOS sangat bermanfaat sebagai ruang berekspresi dan berkreasi bagi warga.

"Fasilitasnya lengkap dan berfungsi dengan baik. Bisa sebagai ruang berekpresi. Mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua," terangnya.

Dia juga menyebut, keberadaan DOS juga menambahkan ruang terbuka hijau di Kota Depok. Selain asri, warga juga bisa merasakan kenyamanan dan keindahan arsitektur yang telah dibuat. "Desainnya bagus, estetik. Bisa untuk foto-foto juga," ucap Yayah.

Sedangkan Dimas Anggoro, warga Kampung Pulo RT 001 RW 009 Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas juga mengatakan hal serupa. Pemkot Depok sudah melakukan pembangunan yang maksimal.

"Sekarang, tinggal bagaimana warga memanfaatkan dan ikut menjaga fasilitas yang sudah terbangun di DOS sehingga jadi pilihan rekreasi warga Kota Depok," pungkasnya. (***)

× Image