Melalui Program Sehat Bestari, UI Tekan Angka Stunting di Bogor
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Setelah sukses melakukan Program Sepanjang Hayat Bergerak Bersama Fisioterapi (Sehat Bestari) di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, Tim pengabdian masyarakat (pengmas) Program Studi (prodi) Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Univerisitas Indonesia (UI) hadir di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Bogor sebagai kota Zero Stunting.
Pengmas tersebut dilaksanakan di MTs dan MA Yastashi Bogor, pada Selasa (17/09/2024) lalu.
Pada pelaksanaannya, dosen dan mahasiswa Prodi Fisioterapi melakukan sosialisasi untuk meningkatkan awareness dan knowledge siswa MTs Yastashi terkait langkah preventif untuk anemia.
Selain itu, terdapat pengecekan hemoglobin dengan hemoglobin test strip dan pemantauan Indeks Massa Tubuh (IMT) melalui pengukuran tinggi dan berat badan.
Ketua Tim Pengmas Vokasi UI Bintang Mukhammad Burhanudin Akbar, MM.mengatakan bahwa kegiatan pengmas tersebut merupakan salah satu langkah Vokasi UI untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kota dan Kabupaten Bogor.
“Semoga sosialisasi yang kami berikan dapat memberikan pemahaman baru bagi siswa-siswi MTs Yastashi pentingnya pencegahan stunting. Selain itu, pengmas ini juga merupakan komitmen kami untuk mewujudkan salah satu poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Good Health and Well Being,” jelas Bintang dalam ketenangan yang diterima, Kamis (17/10/2024).
Lanjut Bintang , anemia dapat terjadi kepada siapa saja, baik bayi baru lahir, anak-anak, hingga orang dewasa.
Gejala yang dialami orang pengidap anemia di antaranya penurunan kinerja dan daya tahan, gangguan kognitif dan konsentrasi, sesak, pusing berputar, dan lainnya.
Beberapa langkah untuk mencegah anemia adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, pemeriksaan kesehatan secara rutin, serta mengonsumsi vitamin C yang dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
“Pengobatan anemia dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui transfusi darah, konsumsi kortikosteroid, erythropoietin, serta suplemen zat besi,” terang Bintang.
Sementara itu, Ridwan, salah satu siswa MTs Yastashi, mengaku bahwa kegiatan tersebut memberikannya pengetahuan baru terkait stunting.
“Acara ini sangat menarik dan saya menjadi tahu banyak hal mengenai stunting. Semoga adanya kegiatan pengmas ini, teman-teman menjadi lebih sadar supaya menjaga pola makan dan makan makanan yang bergizi,” ungkap Ridwan.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI l, Padang Wicaksono, SE, PhD mengapresiasi kegiatan pengmas tersebut.
“Berbagai kepakaran yang ada di Vokasi UI memang sudah seharusnya menjadi landasan dasar penyelesaian permasalahan di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan oleh tim dari Prodi Fisioterapi tersebut menjadi momentum bahwa Vokasi UI juga berkontribusi pada keberlanjutan kesehatan masyarakat melalui mitigasi kejadian stunting,” paparnya. (***)