Andi Harun Dikabarkan Dukung Isran Noor menjadi Gubernur Kaltim
RUZKA INDONESIA - Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 semakin menarik dengan hadirnya dinamika dukungan dari tokoh-tokoh politik penting di daerah. Salah satu kabar yang menjadi perbincangan hangat adalah mengenai dukungan Andi Harun, Calon Wali Kota Samarinda, yang dikabarkan akan mendukung penuh Calon Gubernur Kaltim Isran Noor.
Hal ini tentu menarik, mengingat dari sisi dukungan partai politik, Andi Harun seharusnya lebih dekat dengan pasangan calon gubernur Rudy Mas'ud-Seno Aji.
Secara formal, Andi Harun berada dalam barisan partai pengusung Rudy-Seno. Partai Golkar dan Gerindra, yang mengusung pasangan tersebut, juga merupakan partai yang mendukung pencalonan Andi Harun di pemilihan Wali Kota Samarinda.
Namun, faktor sejarah hubungan pribadi dan politik antara Andi Harun dan Isran Noor memberikan nuansa berbeda dalam konstelasi politik Kaltim.
Di luar dukungan partai, Andi Harun memang memiliki hubungan historis yang cukup baik dengan Isran Noor. Keduanya telah menjalin kerja sama erat selama beberapa tahun terakhir ketika Andi Harun menjabat sebagai Wali Kota Samarinda, sementara Isran Noor memimpin Kaltim sebagai gubernur.
Pada masa pemerintahan mereka, Pemprov Kaltim secara aktif memberikan bantuan pendanaan untuk pembangunan di Samarinda, terutama melalui dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim.
"Kolaborasi ini memungkinkan banyak proyek pembangunan infrastruktur di Samarinda, seperti perbaikan jalan dan pengembangan fasilitas umum, yang berjalan lebih cepat dan efisien," kata Pengamat Kebijakan Publik, Iradat Ismail.
Sejarah kerja sama ini tidak hanya memperlihatkan kedekatan antara Andi Harun dan Isran Noor, tetapi juga menunjukkan komitmen keduanya mensejahterakan masyarakat di tingkat lokal.
Hubungan inilah yang mungkin menjadi dasar mengapa Andi Harun, meskipun secara resmi didukung partai-partai pengusung Rudy-Seno, terlihat lebih condong mendukung Isran Noor dalam Pilgub Kaltim.
Apalagi meski berbeda koalisi, Isran Noor secara terbuka mendukung Andi Harun yang maju kembali sebagai calon Wali Kota Samarinda.
"Bagi masyarakat Kaltim, dinamika ini menjadi sinyal bahwa dalam memilih pemimpin, sejarah kerja sama dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah bisa menjadi faktor yang sangat menentukan, selain dari garis partai semata," tandas Iradat.
Sementara, dukungan tersirat Andi Harun pada Isran Noor terlihat dalam kampanyenya ke sejumlah masyarakat yang menyebut politik uang adalah musuh demokrasi. Hal tersebut serupa dengan Calon Gubernur Kaltim, Isran Noor yang bahkan membentuk Tim Khusus Anti Money Politics.
Dalam salah satu pidatonya yang tersebar ke banyak media sosial, Andi Harun mencontohkan adanya salah satu calon pemimpin yang mendata semua RT di beberapa wilayah. Dalam hal ini dengan tujuan untuk mendapatkan suara pada saat Pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang menjanjikan sejumlah uang kepada warga yang akan memilih.
"Mereka minta data warganya, dan lewat timsesnya, tiga hari sebelum hari H dibawakan amplop. Kan ada begitu, ini menggampangkan warga, itu menganggap selamanya rakyat itu bodoh, dia pikir bisa mengubah hati nurani masyarakat," ucap Andi Harun.
Andi pun menegaskan, praktik seperti ini perlu dipatahkan dengan kecerdasan dan pola pikir masyarakat yang jauh lebih berkembang. Menurutnya, harga suara masyarakat sangat mahal dan tidak bisa sama sekali dinilai dengan rupiah, apalagi jika dikaitkan dengan pemilihan pemimpin suatu wilayah.
"Dia pikir amplopnya itu bisa membeli hati nurani rakyat, itu tidak bisa. Jadi dengan uang suara kita tidak bisa dibeli, pilihan terbaik dari hari rakyat itulah yang seharusnya dipilih," jelasnya. (***)