Menparekraf Sebut Pentingnya Identifikasi Subsektor Ekonomi Kreatif Daerah
RUZKA INDONESIA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan pentingnya identifikasi subsektor ekonomi kreatif unggulan daerah di Kabupaten Bangka yang mampu menggerakkan subsektor ekonomi kreatif lainnya dan mendorong Kabupaten Bangka untuk mengikuti rangkaian uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif (PMK3I) sehingga Kabupaten Bangka dapat menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif.
Hal itu disampaikan Menparekraf secara virtual dalam Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Kabupaten Bangka, kemarin.
"Kami berharap adanya kolaborasi lintas subsektor yang akan semakin memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Bangka. Sektor Kuliner dan Kriya yang merupakan subsektor ekonomi kreatif daerah yang potensial, dapat menjadi ujung tombak yang juga mengangkat sektor ekonomi kreatif lainnya serta sektor pariwisata melalui sinergi kreatif," tambah Menparekraf.
Dengan kekayaan alam dan sejarahnya, para pelaku kreatif di Kabupaten Bangka banyak mendapatkan inspirasi dalam penciptaan berbagai produk kreatif. Sumber daya atas Alam dan Sejarah yang melimpah ini harus dimanfaatkan secara penuh, agar perkembangan sektor ekonomi kreatif di Bangka dapat semakin maju terutama dengan saling bersinergi satu sama lain antar Stakeholders Ekonomi Kreatif. Sinergi ini akan menciptakan peluang baru bagi sektor ekonomi kreatif dengan harapan dapat turut serta meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bangka.
Sejalan dengan pembangunan infrastruktur Trans Bangka yang merupakan pembangunan jembatan yang akan menghubungkan pulau Sumatera dan pulau Bangka, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Bangka harus berkolaborasi mempersiapkan destinasi pariwisata dan desa wisata yang berdaya saing dan berdaya tarik sehingga dapat menarik minat wisatawan yang berpotensial hadir dikarenakan kemudahan aksesibilitas ke lokasi wisata. Tak hanya mempersiapkan destinasi, produk ekonomi kreatif khas daerah juga perlu dipoles dengan inovasi-inovasi baru dan dipasarkan dengan strategi-strategi digital marketing yang tepat sehingga produk khas daerah menjadi dukungan daya tarik suatu destinasi pariwisata.
Workshop ini diikuti oleh 150 pelaku ekonomi kreatif yang didorong untuk mengembangkan produk kreatif mereka melalui teknologi digital dan strategi inovasi. Dalam workshop ini, Eddy Sukmana, seorang Creative Food & Product Photografer memberikan materi terkait pemanfaatan aplikasi AI untuk penguatan branding dan pemasaran produk kreatif. Selain itu, ada pula sesi coaching clinic yang dibawakan oleh Tim Penilai KaTa Kreatif indonesia, Yudi Shabaviz Suhairi yang memberikan panduan tentang bagaimana para pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing mereka melalui teknologi dan kolaborasi antar subsektor kreatif.
Dengan dukungan dari pemerintah, teknologi digital, dan kolaborasi antar-pelaku ekonomi kreatif, Kabupaten Bangka diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi kreatif yang berkembang pesat dan membawa produk kreatifnya ke panggung dunia. ***