Analisis Pencapaian SDGs di Indonesia dengan Pendekatan Teknologi XAI
RUZKA INDONESIA -- Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan workshop akademik dengan tema "Penggunaan AI untuk Analisis Pencapaian SDGs di Provinsi-Provinsi di Indonesia", di Auditorium MRPQ FTUI, Kampus Depok.
Acara ini diikuti mulai dari mahasiswa hingga pemerhati pembangunan berkelanjutan, yang dengan antusias mengikuti diskusi mendalam tentang pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di berbagai wilayah di Indonesia.
Workshop ini menghadirkan sejumlah pakar internasional dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan pembangunan berkelanjutan, seperti Prof. Yukari Shirota (Gakushuin University, Jepang), Prof Riri Fitri Sari (Universitas Indonesia), Prof Basabi Chakraborty (Madanapalle Institute of Technology and Science, India) dan Prof Takako Hashimoto (Chiba University of Commerce, Jepang).
Mereka berbagi perspektif dan pengetahuan terkait penggunaan teknologi untuk mengukur dan menganalisis kemajuan SDGs.
Pada sesi pembukaan, Prof Yukari Shirota dan Prof. Riri Fitri Sari menyajikan pemaparan tentang metode SHAP (Shapley Additive Explanations) yang menggunakan teknologi Explainable Artificial Intelligence (XAI) untuk mengeksplorasi faktor-faktor utama dalam pencapaian kesejahteraan di provinsi-provinsi Indonesia.
Pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan transparan terhadap variabel sosial-ekonomi yang paling berpengaruh, sehingga membantu untuk lebih bijak dalam merumuskan suatu kebijakan pembangunan.
Prof Basabi Chakraborty menyampaikan tentang perbandingan antara pencapaian SDGs di Indonesia dan India menggunakan model prediktif seperti ARIMA dan LSTM.
"Hasil analisis kami menunjukkan India memiliki keunggulan dalam beberapa SDG, seperti aksi iklim dan konsumsi bertanggung jawab. Ini dapat menjadi pelajaran penting bagi Indonesia," ujar Prof Basabi dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (14/09/2024).
Sementara itu, Prof Takako Hashimoto menyoroti inklusivitas gender dalam pencapaian SDGs melalui analisis teks yang menggunakan metode text mining.
"Penting bagi kita untuk memahami bagaimana kesetaraan gender diintegrasikan dalam kebijakan SDGs, terutama dalam konteks negara-negara G20, termasuk Indonesia dan Jepang," terangnya.
Prof Yukari Shirota memandu sesi tutorial penggunaan XAI SHAP dalam memprediksi dan menjelaskan kinerja SDGs. Teknologi ini membantu memberikan wawasan lebih dalam mengenai variabel-variabel dominan yang berpengaruh pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
Dr Arief Udhiarto, Ketua Departemen Elektro FTUI, menyatakan bahwa workshop ini menjadi bagian dari kolaborasi panjang UI dengan berbagai universitas dunia.
"Sejak tahun 2012, kolaborasi antarnegara dalam penelitian visualisasi data ini telah membawa kami pada inovasi-inovasi penting. Kami berharap, temuan dalam workshop ini dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut dalam pencapaian SDGs yang inklusif dan merata," paparnya.
Acara ini memberikan kontribusi besar dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pencapaian SDGs di Indonesia, khususnya melalui pendekatan teknologi mutakhir seperti XAI.
Diharapkan, temuan-temuan yang dibahas dapat menjadi landasan bagi para pembuat kebijakan untuk menyusun strategi pembangunan yang lebih efektif menuju SDGs 2030. (***)