Home > Ekonomi

Kolaborasi Astra, Kemenperin, dan Kadin Kembangkan IKM Mampu Kurangi Impor

Sebanyak 39 IKM terlibat dalam kolaborasi rantai pasok dengan nilai transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 110 miliar.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari, memperhatikan hasil improvement proses painting saat mengunjungi IKM binaan YDBA, pekan lalu. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)
Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari, memperhatikan hasil improvement proses painting saat mengunjungi IKM binaan YDBA, pekan lalu. (Foto: Dok Ruzka Indonesia)

RUZKA INDONESIA - Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) selalu melakukan kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian dan Kadin Indonesia guna mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) maupun Rantai Pasok yang melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM).

Kolaborasi yang dilakukan sejak 2 tahun lalu itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi perusahaan besar yang bukan hanya concern terkait lokalisasi produk, namun juga pengembangan IKM baik dalam peningkatan kompetensi maupun perluasan pasar IKM.

"Kolaborasi tersebut bukan hanya mendukung kepastian pasar IKM, karena para IKM langsung link & match dengan ayah angkatnya, tetapi juga mengurangi impor melalui penguatan produk lokal yang diproduksi oleh IKM Indonesia,” kata Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kemenperin, Dini Hanggandari, usai mengunjungi IKM, PT Arkha Industries Indonesia yang memasok produknya ke tier 1 PT Astra Honda Motor, yaitu PT Astra Komponen Indonesia (PT ASKI), pekan lalu.

Hadir dalam kunjungan itu, yaitu Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo, Wakil Ketua Komite Tetap Industri Kecil dan Menengah Alat Angkut, Kadin Indonesia, Eric Indra Kurniawan, Quality Assurance Head PT AHM Setyo Budi Anang Yuliarto, dan Purchasing and Administration Division Head PT ASKI Calvin Mayrs.

Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo dalam kunjungan tersebut menyampaikan, bahwa dalam kolaborasi ini Astra sangat mengapresiasi program rantai pasok yang melibatkan YDBA, PT AHM, Kemenperin RI dan Kadin Indonesia ini.

Samulo menilai kolaborasi ini bisa diduplikasi oleh berbagai stakeholder yang concern terhadap IKM, oleh karena itu Astra melalui YDBA akan terus berupaya memperluas kolaborasi ini dengan mengajak para stakeholder untuk terlibat mengembangkan IKM melalui program rantai pasok.

Diketahui, sejak November 2022, YDBA dan PT Astra Honda Motor (PT AHM) bersama Kemenperin RI dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) berkomitmen untuk menjalankan program pengembangan rantai pasok yang melibatkan IKM dan tier 1 PT AHM, salah satunya PT Astra Komponen Indonesia (PT ASKI).

Sejak November 2022 tercatat sebanyak 39 IKM terlibat dalam kolaborasi rantai pasok ini. Nilai transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 110 miliar atau 105% dari target yang ditetapkan, yaitu Rp 105 miliar. Bukan hanya terkait nilai transaksi yang berdampak positif untuk IKM yang terlibat, tetapi juga peningkatan kompetensi IKM.

Dalam kolaborasi itu, para IKM mendapatkan berbagai program pembinaan, seperti Pelatihan & Pendampingan Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin (5R) & Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3), Alat Ukur & Abnormality Proses, Cost Calculation, Human Resources Development (HRD), Fasilitasi Pasar, Manajemen Mutu ISO 9001, Manajemen Keuangan.

Para IKM juga berkesempatan untuk mendapatkan akses pembiayaan yang difasilitasi oleh lembaga pembiayaan Astra, yaitu PT Surya Arta Nusantara Finance (SANF) dan PT Astra Mitra Ventura (Astra Ventura). ***

× Image