RUZKA INDONESIA -- Tepat pada 1 September, Kepolisian Wanita Republik Indonesia (Polwan RI) memperingati hari jadinya yang ke-76.

Sejak dibentuk pada tahun 1948, Polwan telah memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya dalam menangani kasus yang melibatkan perempuan baik sebagai pelaku, korban, maupun saksi.

Pada masa awal pembentukannya, Polwan dibutuhkan untuk melakukan interogasi dan pemeriksaan fisik terhadap perempuan. Kala itu, polisi kerap meminta bantuan istri untuk membantu pemeriksaan fisik.

Namun, seiring berjalannya waktu, Polwan semakin berkembang dan kini telah mengemban berbagai jabatan strategis di institusi kepolisian, termasuk sebagai Kapolsek hingga Kapolda, seperti yang pernah dijabat oleh seorang Polwan di Polda Banten.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, bersama Wakapolda Metro Jaya, memberikan ucapan selamat atas peringatan HUT Polwan RI yang ke-76.

"Semoga Polwan semakin presisi dalam mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia emas," ujarnya.

Di Polres Metro Depok, Kapolres Kombes Pol Arya Perdana SH SIK MSi juga memberikan ucapan selamat serta motivasi kepada seluruh Polwan di jajarannya.

Kapolres menegaskan bahwa Polwan memiliki peran strategis yang setara seperti halnya polisi laki-laki. Salah satu contohnya adalah posisi Kapolsek Tajurhalang yang saat ini dijabat oleh seorang Polwan, Iptu Tamar.

Kapolres menambahkan, Polres Metro Depok juga memiliki Tim Cendrawasih, sebuah tim khusus yang terdiri dari 18 Polwan yang bertugas mengurai kemacetan di wilayah Depok.

Tim ini terbagi menjadi tiga kelompok yang dipimpin oleh tiga perwira, yakni AKP Selly, AKP Fitri, dan AKP Hartini.

"Dengan adanya Tim Cendrawasih, Polwan di Polres Metro Depok dapat terus berprestasi dan sukses dalam karier tanpa melupakan kodrat sebagai perempuan," harap Kapolres. (***)