Mahasiswa UI Borong Penghargaan pada Forum Farmasi se-Asia Pasifik di Thailand
RUZKA INDONESIA -- Mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih kesuksesan di ajang Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS) 2024 yang diselenggarakan International Pharmaceutical Students' Federation (IPSF) Asia Pacific Regional Office (APRO) di Chiang Mai, Thailand pada 30 Juni—7 Juli 2024.
Laurentius Rex dan Abendanon Dooradi, berhasil meraih juara 1st Runner Up pada kategori lomba Clinical Skills Event (CSE).
Laurentius Rex yang saat ini duduk di semester 4 menilai bahwa lomba CSE cukup sulit karena banyak materi yang belum mereka pahami dan lawan mereka sebagian besar adalah mahasiswa semester akhir.
"Kami harus berusaha lebih untuk mengerti patofisiologi hingga mekanisme obat-obatan yang digunakan. Kami juga berstrategi dengan membuat rangkuman serta membahas materi bersama. Pada ronde final, kami selalu memilih pertanyaan yang memberikan poin terbesar, karena kami yakin akan kemampuan dalam menjawab pertanyaan," kata Abendanon.dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (27/07/2024).
CSE merupakan perlombaan yang menguji pengetahuan dan kemampuan medis yang penting untuk penyakit penilaian dan perawatan pasien, yang memainkan peran penting dalam praktik kefarmasian di dalam dalam bidang pelayanan kefarmasian. Keterampilan ini memungkinkan para peserta lomba untuk menilai gejala secara efektif dan memilih strategi pengobatan yang optimal.
Masih di ajang yang sama, mahasiswa FF UI lainnya, Hosea Imanuel, Fika Aditya Syabani, An Nisaa Renanda Prananto, dan Nafisa Thahira berhasil meraih prestasi pada kategori lomba Industrial Skills Event (ISE).
Mereka berhasil menyabet gelar 2nd Runner Up setelah mengalahkan 10 tim lainnya dalam babak penyisihan dan bersaing ketat dengan tiga tim lainnya di babak final.
Hosea Imanuel, salah seorang anggota tim mengatakan bahwa persiapan tim FFUI sangat intensif dilakukan.
“Kami melakukan studi literatur yang mencakup berbagai aspek, seperti efikasi dan keamanan obat serta prevalensi penyakit, Kami tidak hanya fokus pada inovasi tetapi juga pada relevansi dan dampak nyata dari solusi yang kami tawarkan,” ujarnya.
ISE adalah kompetisi terstruktur yang dirancang untuk mendorong peserta, terutama mahasiswa farmasi, untuk meningkatkan keterampilan industri mereka dengan fokus pada produksi dan pemasaran.
Kompetisi ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan potensi mereka dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang kreatif dengan mengatasi tantangan yang telah ditentukan.
Selain itu, dua penghargaan lainnya juga diraih mahasiswa FFUI di ajang yang sama, yaitu 2nd Best Member Organization Award untuk Badan Eksekutif Mahassiwa (BEM) FFUI dan Member Recognition Award untuk Kiranadinda Sakinah yang mendapat penilaian performa terbaik dari kurang lebih 150.000 member IPSF APRO lainnya.
IPSF APRO Member Recognition Award adalah penghargaan prestisius dan ditujukan kepada anggota IPSF APRO yang telah menunjukkan kinerja unggul dalam merepresentasikan serta melaksanakan tugas-tugas mereka sebagai anggota.
Adapun tugas dari anggota IPSF APRO antara lain menghadiri dan merepresentasikan asosiasinya pada acara-acara yang diselenggarakan oleh IPSF APRO, aktif berpartisipasi dalam perlombaan dan seminar, serta menyebarluaskan informasi mengenai IPSF APRO.
Dekan Fakultas Farmasi UI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si. turut menyampaikan rasa bangganya dan berharap kedepannya prestasi hebat ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi.
“Saya merasa bangga akan semangat para mahasiswa FFUI untuk terus menorehkan prestasi di kancah nasional maupun internasional. Semoga semangat mahasiswa FFUI tidak pernah surut untuk membawa nama besar UI dan menunjukkan kepada dunia bahwa mahasiswa UI memiliki jiwa kompetitif yang baik dan ingin terus mengembangkan diri," jelas Prof Arry.
APPS 2024 merupakan ajang tahunan yang menginspirasi untuk mendorong peran profesional farmasi dan menjadi ajang bertukar budaya internasional, memperkuat hubungan baik antar mahasiswa farmasi dari masing-masing negara. Ajang ini diikuti oleh lebih dari 250 mahasiswa dari sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik seperti Thailand, Singapura, Taiwan, dan negara-negara lainnya. (***)