Home > Ekonomi

Penurunan Angka Kemiskinan Beri Harapan pada Ekonomi Indonesia

Penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia memberikan harapan pada perekonomian nasional di tengah gejolak ekonomi dunia.
Ilustrasi aktivitas masyarakat di kawasan permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Cisadane, Pancasan, Kota Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok Republika) 
Ilustrasi aktivitas masyarakat di kawasan permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Cisadane, Pancasan, Kota Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok Republika)

RUZKA INDONESIA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia memberikan harapan pada perekonomian nasional di tengah gejolak ekonomi dunia. Ia pun memastikan pemerintah bakal berupaya menjaga tren positif tersebut.

"Penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global. Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," ujar Febrio melalui keterangan resmi, Selasa (2/7/2024).

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024 mencatat tingkat kemiskinan melanjutkan tren menurun menjadi 9,03% dari 9,36% pada Maret 2023. Penduduk miskin pada Maret 2024 turun 6980 ribu orang dari Maret 2023 sehingga jumlah penduduk miskin menjadi sebesar 25,22 juta orang.

"Angka kemiskinan ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir," kata Febrio.

Secara spasial, Febrio mengatakan juga terjadi perbaikan. Tingkat kemiskinan menurun baik di perkotaan maupun di perdesaan. Tingkat kemiskinan di perkotaan turun ke level 7,09% dari 7,29% pada Maret 2023.

Sementara itu, persentase penduduk miskin di perdesaan mengalami penurunan menjadi sebesar 11,79% dari 12,22% pada Maret 2023. Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Selain itu, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Rasio Gini) juga menurun dan berada di bawah level prapandemi menjadi sebesar 0,379 pada Maret 2024 dari Maret 2023 yang tercatat 0,388.

Level tersebut merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Penurunan ketimpangan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.

Penurunan angka kemiskinan pada Maret 2024 ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial pemerintah, khususnya dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024. ***

× Image