Home > Nasional

Konsesi Tambang untuk Ormas Langkah Berani Presiden Jokowi

Konsesi dan izin usaha pertambangan tersebut adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar sungguh-sungguh tercapai tujuan mulia.
Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto (kiri) dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok Ruzka Indonesia/Ist)
Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto (kiri) dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok Ruzka Indonesia/Ist)

RUZKA INDONESIA - Presiden Joko Widodo telah menandatangani aturan yang membolehkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk memiliki izin pengelolaan tambang.

"Kebijakan itu merupakan langkah berani yang menjadi terobosan penting untuk memperluas pemanfaatan sumber daya-sumber daya alam yang dikuasai negara untuk kemaslahatan rakyat secara lebih langsung," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Oleh karena itu, PBNU menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas langkah perluasan pemberian izin tambang ke ormas.

“PBNU berterima kasih dengan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Joko Widodo atas kebijakan afirmasinya untuk memberikan konsesi dan izin usaha pertambangan kepada ormas-ormas keagamaan, termasuk Nahdlatul Ulama,” kata Gus Yahya.

Bagi Nahdlatul Ulama, konsesi dan izin usaha pertambangan tersebut adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar sungguh-sungguh tercapai tujuan mulia dari kebijakan afirmasi itu.

“Nahdlatul Ulama telah siap dengan sumber daya-sumber daya manusia yang mumpuni, perangkat organisasional yang lengkap dan jaringan bisnis yang cukup kuat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut,” ujar Gus Yahya.

Nahdlatul Ulama saat ini memiliki jaringan perangkat organisasi yang menjangkau hingga ke tingkat desa serta lembaga-lembaga layanan masyarakat di berbagai bidang yang mampu menjangkau masyarakat akar rumput di seluruh Indonesia.

“Itu semua akan menjadi saluran efektif untuk menghantarkan manfaat dari sumber daya ekonomi yang oleh Pemerintah dimandatkan kepada Nahdlatul Ulama untuk mengelolanya,” kata pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin,Rembang, Jawa Tengah, ini.

“Nahdlatul Ulama akan menyiapkan suatu struktur bisnis dan manajemen yang akan menjamin profesionalitas dan akuntabilitas, baik dalam pengelolaan maupun pemanfaatan hasilnya,” kata Gus Yahya. (**)

× Image