Home > Ekonomi

OJK Jember Upayakan Pemilihan Duta Literasi Keuangan Berkesinambungan

Pada tahun ini, sengaja OJK Jember melaksanakan pemilihan duta literasi keuangan dengan peserta dari perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Jember.
Finalis duta literasi keuangan yang digelar OJK Jember. (Foto: Sugianto)
Finalis duta literasi keuangan yang digelar OJK Jember. (Foto: Sugianto)

www.ruzkaIndonesia.id--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember akan berupaya, agar pemilihan Duta Literasi Keuangan terus berkesinambungan.

"Kita upayakan pemilihan duta berkesinambungan, tiap tahun kita adakan. Kalau bisa Januari sudah bisa, kita mulai proses, karena di Maret, mereka sudah bergerak," kata Kepala OJK Jember, Hardi Rofiq Nasution, Selasa (05/03/2024).

Pada tahun ini, sengaja OJK Jember melaksanakan pemilihan Duta Literasi keuangan dengan peserta dari perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Jember.

"Sasaran masih uji coba, polanya baru pertama Hanya dari kampus, hanya dengan batasan umur, bisa saja nanti kita terbuka untuk umum," ucap Hardi.

Bahkan untuk sementara ini, peserta yang mengikuti pemilihan duta literasi keuangan berasal dari tiga kampus yang ada di Kabupaten Jember.

"Sementara kita utamakan yang ada di Jember, bisa saja nanti semua kampus yang ada di sekarkijang," tuturnya.

"Syarat IPK juga penting, dan punya ide, dipresentasikan dan bisa berkomunikasi dengan banyak orang," sambung Hardi.

Tujuan dilakukan pemilihan duta literasi keuangan, untuk membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat, betapa pentingnya literasi keuangan.

"Jadi, bola saljunya bisa kemana-mana, meskipun hanya satu dua," ucapnya.

Pantauan wartawan di lokasi, berdasarkan penilaian terpilih Duta Literasi pasangan Lucky Aryo Aji Perdana dan Devi.

Aryo mengaku senang dan bahagia, sejak persiapan dari 24 Februari 2024 dan lolos pada final mendapatkan pembekalan literasi keuangan.

"Saya berpasangan dengan Devi, ini membanggakan kami sendiri, sekaligus menjadi tantangan untuk meningkatkan literasi keuangan," harapnya.

Menurut Aryo, terkhusus masyarakat di Jember daerah pinggiran, pelosok dan tertinggal masih banyak yang belum memahami tentang literasi keuangan.

"Maka dari itu, kita perlu mensosialisasikan ke masyarakat, agar tidak mudah tertipu investasi bodong, pinjaman online yang ilegal dan sebagainya," ungkapnya. (***)

Reporter: Sugianto

× Image