Vokasi UI Beri Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah ke Guru SMA/SMK se-Jabodetabek
ruzka.republika.co.id--Publikasi artikel ilmiah dibutuhkan oleh dosen dan para guru, khususnya guru SMA/SMK sederajat. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menyatakan bahwa untuk kenaikan jabatan atau pangkat guru dinilai dari publikasi ilmiah.
Melihat adanya kebutuhan tersebut, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) berupa pelatihan penulisan dan publikasi artikel ilmiah. Pengmas bertajuk “Pelatihan Kiat Menulis dan Publikasi Artikel Ilmiah bagi Guru SMA/SMK/Sederajat”. Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Vokasi UI, pada Rabu (17/05/2023).
"Kegiatan tersebut diinisiasi guna mendorong lahirnya berbagai karya ilmiah dari para guru," kata Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia (UI), Ari Nurfikri, S.K.M., M.M.R dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (28/05/2023).
Pelatihan yang diikuti lebih dari 90 guru se-Jabodetabek ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru.
Sebagai pemateri, dosen Program Studi Akuntansi, Heri Yuliyanto, S.Si., M.Kom, menjelaskan beberapa manfaat penulisan artikel ilmiah. Pertama, melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif. Kedua, melatih penggabungan hasil bacaan dari berbagai sumber.
Ketiga, memperkenalkan pada aktivitas kepustakaan. Keempat, meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis, serta memperoleh kepuasan intelektual.
Selain itu, ia juga memberikan sejumlah tips dalam membuat karya tulis ilmiah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih topik artikel ilmiah dan menentukan judul yang menarik.
Untuk memperkaya tulisan, ia menyarankan agar penulis memperbanyak membaca referensi serta mengikuti pedoman penulisan artikel manuskrip.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menghindari plagiarisme dan berkolaborasi dalam penulisan.
Dosen Program Studi Produksi Media sekaligus Editor in Chief Jurnal Sosial Humaniora Terapan, Nailul Mona, M.I.Kom. yang ikut dalam program Pengmas ini menyatakan setiap guru dapat melakukan publikasi ilmiah di jurnal yang disediakan Vokasi UI sesuai dengan bidang masing-masing.
Bagi guru yang baru pertama kali ingin melakukan publikasi ilmiah, Mona menyarankan agar guru mencari tahu tujuan dan lingkup yang ingin ditulis. Kemudian, ia dapat mengikuti template atau selingkung dari masing-masing jurnal.
Selanjutnya, ikuti panduan persiapan dari jurnal yang ingin dituju. Program Pendidikan Vokasi UI memiliki beberapa jurnal ilmiah dari berbagai bidang, yaitu Jurnal Vokasi Indonesia (JVI, https://scholarhub.ui.ac.id/jvi/), Jurnal Sosial Humaniora Terapan (JSHT, https://scholarhub.ui.ac.id/jsht/), Jurnal Administrasi Bisnis Terapan (JABT, https://scholarhub.ui.ac.id/jabt/), Jurnal Fisioterapi Terapan Indonesia (JFTI, https://scholarhub.ui.ac.id/jfti/), dan Journal of Indonesian Tourism and Policy Studies (JITPS, https://scholarhub.ui.ac.id/jitps/).
Melalui kegiatan Pengmas ini, para guru SMA/SMK sederajat akan semakin kaya informasi terkait pentingnya menulis karya ilmiah dan berminat untuk mengirimkan serta mempublikasikannya ke jurnal-jurnal ilmiah yang ada di Vokasi UI.
Yogi Setiawan, salah seorang guru dari SMA Hang Tuah 1 Jakarta, menyampaikan, "Saya sangat berterima kasih kepada Vokasi UI yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Banyak hal yang kami terima mengenai cara menulis artikel ilmiah dan publikasinya," jelasnya.
Kegiatan pengmas ini dimanfaatkan oleh Sekretaris Program Vokasi UI, Dyah Safitri, S.IPI, M.Hum, untuk mensosialisasikan tentang penerimaan mahasiswa baru di Vokasi UI pada tahun 2023.
Ia menjelaskan bahwa penerimaan mahasiswa baru untuk Vokasi UI dapat melalui berbagai jalur. “Tahun ini, Vokasi UI membuka jalur baru untuk penerimaan mahasiswa baru, yaitu melalui jalur SNBP dan SNBT. Selain itu, jalur penerimaan mahasiswa baru Vokasi UI lainnya adalah PPKB dan SIMAK UI,” ungkap Dyah. (Rusdy Nurdiansyah)