Home > Ekonomi

Disperdagin Depok Dorong Digitalisasi Transaksi untuk Meningkatkan Penjualan

Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi mendorong digitalisasi transaksi di semua sektor Kota Depok. Mulai dari pasar, Usaha/Industri Kecil Menengah (UKM/IKM), dan retribusi
Disperdagin Depok mendorong digitalisasi transaksi di semua sektor Kota Depok. Mulai dari pasar, Usaha/Industri Kecil Menengah (UKM/IKM), dan retribusi. Foto: ruzka.republika.co.id / Supriyadi

ruzka.republika.co.id - Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi mendorong digitalisasi transaksi di semua sektor Kota Depok. Mulai dari pasar, Usaha/Industri Kecil Menengah (UKM/IKM), dan retribusi.

"Digitalisasi terbukti bisa meningkatkan penjualan dan keamanan bertransaksi," kata Zamrowi dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Depok, Senin (27/2/2023).

Maka dari itu perdagangan digital merupakan salah satu sektor yang harus terus dikembangkan dan dikelola dengan baik.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Neurokardiovaskuler Seperti Strok dan Penyakit Jantung

Digitalisasi akan menguntungkan pelaku usaha dengan adanya peningkatan efektivitas perdagangan dan peningkatan pengalaman berbelanja para pelanggan.

"UKM harus segera mendigitalisasi produknya, marketing melalui media sosial, begitu juga transaksi pembayaran melalui QRIS salah satunya," ucapnya.

Untuk itu Pemerintah Kota Depok sudah melakukan berbagai upaya untuk percepatan digitalisasi di lingkungan Disperdagin.

Baca juga: Pantarlih di Depok Dikabarkan Ada yang Digigit Anjing Saat Coklit

Melalui pengenalan dan berbagai pelatihan, serta bekerja sama dengan perbankan, dan lain sebagainya.

"Pasar Sukatani dan Cisalak sudah digitalisasi transaksinya, ke depan akan diterapkan ke semua pasar rakyat di Depok dan produk-produk UKM," papar Zamrowi.

Menanggapi hal ini, Ketua Asosiasi Industri Kreatif Depok, Markiyat Berlian menyambut baik upaya Disperdagin mendorong pembayaran non tunai di semua sektor, termasuk IKM. Selain memudahkan dalam bertransaksi, sambung dia, metode ini juga meminimalisir terjadinya kerugian perusahaan.

"Transaksi digital juga memudahkan kami untuk mengontrol pemasukan, praktis, nyaman, minimalisir uang palsu juga memberikan pemahaman kepada pegawai agar melek teknologi," ujarnya

Baca juga: Bank Sampah di Depok Dinilai Mampu Kurangi Volume Sampah

Markiyat yang juga pemilik Mie Khangen melanjutkan, pihaknya sudah menggunakan pembayaran non tunai sejak 2020 ketika pandemi Covid-19.

"Kami berharap Disperdagin dan Perbankan dapat lebih massif sosialisasi. Dan langsung memberikan pelatihan penggunaan transaksi non tunai kepada pelaku UKM," pungkasnya. (Supriyadi)

× Image