Home > Gaya Hidup

Untuk Pelaku UMKM, Ini Kiat Agar Bisnis Tetap Diminati di Era Digital

Tips agar bisnis UMKM tetap diminati di era digital.
Content creator Tiktok, Octavianti Fransisca (baju putih) usai memberikan tips dan trik cara membuat konten untuk pelaku UMKM. Foto: Dok Diskominfo Kota Depok.

ruzka.republika.co.id--Content creator Tiktok, Octavianti Fransisca membagikan tips dan trik cara membuat konten FYP (For Your Page) atau viral di media sosial (medsos) kepada para pegiat literasi dan UMKM di Kota Depok. Tips agar bisnis UMKM tetap diminati di era digital.

"Caranya membuat konten yang positif di medsos. Selain itu, saya juga memotivasi para pegiat litersi dan UMKM untuk tidak hanya menjadi penikmat konten, tetapi juga pembuat konten," ujar Fransisca saat memberikan tips dalam acara yang difasilitasi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok berkolaborasi dengan Smartfren Community dengan tema Membangun Transformasi Literasi Berbais Digital di Kota Depok, Kamis (26/01/2023).

"Salah satunya, membuat konten dari sesuatu yang menarik yang ada di sekitar. Juga yang sesuai dengan passion kita," terang Fransisca.

Dia menambahkan, saat ini pegiat literasi ataupun UMKM harus mulai dari sekarang untuk memanfaatkan media digital untuk usahanya. Sebab, jika hanya memanfaatkan influenser dan endorser membutuhkan biaya yang banyak.

"Jadi mau tidak mau kita sendiri yang harus membuat kontennya, kita harus memvideokan, belajar ngedit dan tahu tren agar kita bisa terus sesuai perkembangan teknologi, zaman dan bisa relate serta mempunyai ikatan sama customer kita," tutur Fransisca.

Lanjut Fransisca, saat ini, masyarakat Indonesia bahkan dunia senang dengan video-video pendek , hal ini perlu dimanfaatkan sebagai peluang. Khususnya dalam memasarkan produk yang dimiliki.

"Saya membagikan tips cara membuat konten FYP, pertama video dan musik harus sesuai. Sebab, ini berpengaruh terhadap respons penonton. Jika video produk yang kita miliki dikasih musik yang pendek tidak sesuai dengan panjang video ataupun dikasih musik sedih yang tidak sesuai, itu kan mempengruhi minat penonton untuk menonton sampai selesai," jelasnya.

Selanjutnya, video harus memiliki cerita, karena jika hanya fokus kepada produk hampir pasti akan dilewati. Kemudian, media sosial tidak hanya diisi dengan konten jualan tetapi juga dapat diselipkan giveaway, tips dan lain sebagainya.

"Hashtag juga harus sesuai dengan video, karena dapat membantu pada pencarian. Terakhir, waktu upload harus di waktu prime time. Waktu prime time tiap akun media sosial berdeda-beda. Itu harus disesuaikan juga," papar Fransisca.

Dia berharap, semoga dengan pengelolaan medsos yang baik, pendapatan para UMKM dapat meningkat. "Semoga pendapat meningkat, baik dari sisi penjualan ataupun dari platform medsos mereka," harap Fransisca. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image