Home > Info Kampus

Cegah Resiko Kelahiran Prematur, Ibu Hamil Harus Rutin Latihan Fisik

Pentingnya menjaga kualitas hidup ibu hamil melalui aktivitas fisik, menginspirasi Faizah Abdullah, S.St.Ft., S.Ft., M.Biomed dan tim pengabdi dari Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), melakukan kegiatan pe
Tim pengabdi dari Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), melakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengedukasi para ibu hamil dan kader kesehatan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

ruzka.republika.co.id--Inaktivitas atau kurang bergerak merupakan faktor risiko independen penyebab obesitas pada ibu hamil dan komplikasi kehamilan seperti, diabetes melitus gestasional (atau biasa disebut diabetes pada kehamilan), hipertensi, penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, dan depresi selama kehamilan. Untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan, penting bagi ibu hamil selalu aktif bergerak dan berolahraga.

Pentingnya menjaga kualitas hidup ibu hamil melalui aktivitas fisik, menginspirasi Faizah Abdullah, S.St.Ft., S.Ft., M.Biomed dan tim pengabdi dari Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), melakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengedukasi para ibu hamil dan kader kesehatan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Menurut Faizah, aktivitas fisik diyakini memiliki manfaat besar bagi wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi atau risiko minimal. “l

"Latihan fisik yang dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan direkomendasikan selama masa kehamilan jika dilakukan dengan dosis yang tepat,” ujar Faizah, Jumat (16/12/2022).

Pada kegiatan pengmas yang dihadiri oleh ibu hamil dan kader Dasawisma di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu tersebut, tim pengabdi berkesempatan untuk memberikan penyuluhan terkait manfaat aktivitas fisik selama kehamilan serta pelatihan cara menentukan dosis olahraga yang tepat.

Faizah menjelaskan, dosis latihan terdiri dari komponen frekuensi, intensitas, tipe, dan durasi latihan. Program latihan yang direkomendasikan berupa latihan aerobik intensitas sedang selama setidaknya 30-60 menit dengan frekuensi 3 hingga 5 hari dalam seminggu.

"Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada Agustus 2022 tersebut diikuti dengan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital dan analisis postur untuk mengindentifikasi keluhan pada ibu hamil dan dilanjutkan dengan konsultasi fisioterapi bagi ibu hamil," jelasnya.

Konsultasi tersebut disampaikan langsung oleh tim pengabdi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa prodi Fisioterapi Vokasi UI.Salah seorang peserta, Umriyah (27 tahun), yang juga merupakan kader Dasawisma, mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat dan memotivasi ibu hamil untuk lebih aktif dalam beraktivitas.

"Kami berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan dan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, terutama para ibu hamil," harapnya. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image