Home > News

Pantai Ditata, Rencananya Masuk Pantai Kuta akan Berbayar

Penataan tersebut merupakan proyek penataan Samigita (Seminyak, Legian, Kuta). Rencananya, usai penataan, masuk Pantai Kuta tidak gratisan lagi alias berbayar.
Beberapa alat berat sedang melakukan penataan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (13/10/2022). Tampak turis asing sedang berwisata di Pantai Kuta. Foto: Rusdy Nurdiansyah 
Beberapa alat berat sedang melakukan penataan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (13/10/2022). Tampak turis asing sedang berwisata di Pantai Kuta. Foto: Rusdy Nurdiansyah

ruzka.republika.co.id--Saat ini tampak lima alat berat sedang berkerja melakukan penataan Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis (13/10/2022). Penataan tersebut merupakan proyek penataan Samigita (Seminyak, Legian, Kuta). Rencananya, usai penataan, masuk Pantai Kuta tidak gratisan lagi alias berbayar.

Sejumlah wisatawan baik lokal maupun asing menyatakan ketidaksetujuannya jika Pantai Kuta akan ditarik retribusi atau biaya masuk ke area pantai. Pemerintah Desa Adat Kuta berencana mengenakan tarif retribusi per orang, jika proyek penataan Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta) rampung. Rencananya besaran retribusi untuk anak-anak Rp 5.000 dan dewasa di kisaran Rp 10 ribu-Rp15 ribu.

Wisatawan lokal asal Kota Depok, Nana (40) yang sering berlibur ke Bali saat ditanya adanya rencana pengenaan tarif retribusi masuk Pantai Kuta merasa keberatan.

"Nggak setuju kalau dikenakan tarif, karena pantai itu kan menurut saya fasilitas umum seharusnya tidak ada retribusi masak cuma ngelihat pemandangan saja harus bayar. Kecuali mungkin kita dapat kenyamanan dan fasilitas memadai seperti toilet tidak bayar mandi atau bilas nggak bayar," ujar Nana saat ditemui sedang berjemur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis (13/10/2022).

Turis lokal lainnya, Dewi (32) asal Bogor yang mengaku sering ke Pantai Kuta juga keberatan kalau masuk harus berbayar.

"Pantai itu area bebas, jadi lucu aja kalau masuk pantai harus berbayar. Tidak ada peraturan dimana pun juga masuk pantai harus bayar. Pantai Kuta itu ikonnya wisata Bali, daya tarik Bali, jadi nggak perlu berbayar," jelasnya.

Seorang turis asal Australia, Elisabeth (25) yang cukup lama bermukim di Legian, Bali juga tidak setuju dengan kebijakan masuk Pantai Kuta berbayar.

"Sudah menjadi tradisi sejak dulu, Pantai Kuta itu menjadi tempat yang wajib didatangi turis Australia. Saya nggak setuju kalau masuk Pantai Kuta harus bayar," terangnya.

Seorang pemandu wisata di Pantai Kuta, Kang Dedi yang turut mencari rejeki di Pantai Kuta mengatakan jika nantinya dikenakan retribusi ditakutkan wisatawan tidak lagi berkunjung ke Pantai Kuta.

"Pantai Kuta pantai yang cukup dikenal wisatawan lokal maupun asing, mudah dijangkau dan dekat perkotaan. Kalau sampai berbayar yang ditakutkan turis enggan datang ke Pantai Kuta dan ini tentu akan berdampak ekonomi para pedagang yang mengais rejeki di Pantai Kuta," tuturnya.

Bupati Badung, Giri Prasta berharap jika pemerintah Kabupaten Badung dan Desa Adat Kuta ke depan akan melakukan pengenaan tarif masuk agar memikirkan bagaimana nantinya akan berdampak pada tingkat kunjungan. "Ya jangan sampai setelah dikenakan tarif biaya masuk pengunjung malah sepi," harapnya. (Rusdy Nurdiansyah)

× Image