UI Resmikan Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Universitas Indonesia (UI) resmi membuka Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB) atau Graduate School of Sustainable Development (GSSD).
Sekolah Pascasarjana ini merupakan gabungan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) guna mendirikan satuan kerja akademik baru yang berorientasi pada pengembangan keilmuan berbasis sinergi antar-departemen dan antar-prodi, tanpa kehilangan kekuatan epistemologis masing-masing disiplin.
Dalam acara peresmian SPPB yang diadakan Rabu (22/10), di Balai Sidang UI, Rektor UI, Prof. Dr. Or. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengatakan bahwa SPPB bukan hanya soal perubahan nama dari SIL dan SKSG, melainkan juga soal harapan dan semangat kolaborasi baru.
Proses penggabungan SIL UI dan SKSG UI telah melibatkan empat organ UI yang meliputi Senat Akademik, Dewan Guru Besar, Majelis Wali Amanat, dan Rektor UI.
Baca juga: PLN Icon Plus Hadirkan Solusi Energi dan Konektivitas untuk Penguatan Pembelajaran Santri
“Sekolah ini naik kelas dengan tetap stratejik, mengglobal, dan peduli lingkungan. SPPB harus unggul dan impactful dengan menghasilkan riset inovasi dan kajian yang kontributif bagi
pembangunan bangsa Indonesia, serta terlibat aktif memberikan masukan dan respons terhadap isu global, terutama terkait pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam aspek SDGs,” ujar Prof. Heri dalam siaran pers yang diterima, Rabu (21/10/2025).
Sementara itu, Direktur SPPB, Prof. Dr. Drs. Supriatna, M.T., menyebut, pendirian SPPB UI juga berkaca pada sekolah-sekolah pembangunan berkelanjutan yang ada di perguruan tinggi luar negeri. SPPB UI berdiri di atas tiga pilar epistemologis utama yang akan menjadi fondasi seluruh aktivitas akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Baca juga: Perkuat Praktik Industri Hijau, UPER Gelar Green Chemistry for Industrial Excellence 2025
Pertama, keterkaitan antara ilmu dan aksi. Pengetahuan tidak boleh berhenti pada produksi akademik semata, tetapi harus ditransformasikan menjadi aksi nyata yang berdampak bagi masyarakat. Kedua, keadilan kognitif dan inklusivitas pengetahuan.
Sekolah Pascasarjana harus menghargai berbagai bentuk pengetahuan, baik modern maupun tradisional, ilmiah maupun praktis, dengan memberi ruang pada pengetahuan lokal dan kebijaksanaan komunitas. Ketiga,keberlanjutan sebagai etika intelektual.
Sekolah ini menjadikan keberlanjutan bukan sekadar tema kajian, melainkan prinsip etik yang mendasari seluruh kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
SPPB diharapkan memperkuat peran UI sebagai universitas riset kelas dunia yang unggul dan impactful, sekaligus memberi kontribusi nyata terhadap target Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan secara Internasional. SPPB-UI menyiapkan diri untuk menjadi think tank nasional dan regional.
Baca juga: Tekankan Pentingnya Employability Skill, UPER Dorong Sinergi AkademisiIndustri
Melalui riset-riset strategis, sekolah ini akan menghasilkan analisis, rekomendasi kebijakan, serta model pembangunan yang dapat diadopsi oleh pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, serta masyarakat sipil. (***)