Home > Nasional

Makna Ucapan Prabowo: TNI Jangan Pernah Berkhianat kepada Bangsa, Negara, dan Rakyat

TNI pun harus menjadi pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana sudah diatur dalam 8 wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta, M Jamikuddin Ritonga. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta, M Jamikuddin Ritonga. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA–REPUBLIKA NETWORK – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto memang sudah seharusnya mengingatkan TNI agar jangan mengkhianati bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.

Menurut Jamil, ada dua hal penyebabnya. "Pertama, TNI itu punya kekuatan yang sangat besar. Kekuatan itu dapat digunakan untuk keperluan apa saja, baik merusak maupun membangun Indonesia menjadi lebih baik. Kekuatan TNI itu juga dapat digunakan untuk kepentingan politik. Misalnya melakukan kudeta untuk mengambil kekuasaan secara paksa dan bertentangan dengan kehendak demokrasi," papar Jamil kepada RUZKA INDONESIA, Jumat (03/10/2025) siang.

Prabowo juga mengingatkan agar TNI tidak menggunakan kekuatannya untuk merusak dan bertentangan dengan fungsi dan tugasnya sebagaimana diatur dalam UU TNI. Kalau TNI menggunakan kekuatan di luar koridor itu, berarti TNI sudah berkhianat kepada bangsa, negara, dan rakyat.

"Dua, Prabowo ingin mengingatkan bahwa TNI berasal dari rakyat. Karena itu, TNI seharusnya tumbuh dan besar bersama rakyat, menghormati, serta mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," lanjutnya.

Jadi, TNI itu tentara rakyat . Karena itu, TNI bagian dari rakyat itu sendiri, bukan entitas yang terpisah. "Dari sanalah kemudian muncul prinsip TNI manunggal dengan rakyat. TNI pun harus menjadi pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana sudah diatur dalam 8 wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit.

"Dengan mengingatkan asal TNI, Prabowo berharap prajurit tidak pernah berpikir untuk berkhianat kepada bangsa, negara, dan rakyat. Sebab, kalau TNI berkhianat itu sama saja sudah lupa pada jati dirinya. TNI sudah lupa dengan asal usulnya," tandas Jamil. (***)

Image
ao s dwiyantho putra

aodwiyantho@gmail.com

× Image