Lahan Kosong di Beji Timur Dimanfaatkan Jadi Budidaya Terintegrasi

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Warga RT 04 RW 02, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok memanfaatkan lahan kosong seluas kurang lebih 200 meter persegi sebagai pusat budidaya maggot dan peternakan terintegrasi.
Adapum program ini bertujuan meningkatkan kemandirian pangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Budidaya maggot dilakukan secara terintegrasi dengan sektor peternakan dan perikanan. Maggot yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai pakan alternatif bagi ayam dan ikan, sementara ayam, ikan, serta limbah organiknya menjadi bagian dari sistem berkelanjutan yang juga menghasilkan pupuk untuk tanaman.
Baca juga: Stabilkan Harga Beras, Kodim Depok Gelar Gerakan Pangan Murah
Kegiatan ini merupakan pengembangan dari inisiatif serupa yang sebelumnya dijalankan di wilayah Ratujaya. Menurutnya, model integrasi seperti ini tidak hanya menekan volume sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomis bagi masyarakat.
“Ini bukan sekadar budidaya maggot, melainkan juga upaya pengelolaan sampah organik agar tidak langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hasil pengelolaan dimanfaatkan kembali sebagai pakan ayam dan ikan, serta pupuk untuk tanaman,” ujar Lurah Beji Timur, Sobarudin, Kamis (28/08/2025).
Kegiatan ini mendapat dukungan dari Program Studi D3 Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), berupa bantuan bibit ayam dan pakan ternak.
Baca juga: Disdik Depok Gandeng Forum Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Perkuat Pendidikan Nonformal
Dukungan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dijalankan oleh dosen dan tim akademisi PNJ.
“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan PNJ dan semua pihak yang terlibat. Harapan kami, kerja sama ini dapat terus berlanjut hingga masyarakat bisa mandiri,” jelas Sobarudin.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat PNJ, Endah Wartiningsih, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. PNJ memberikan bantuan berupa bibit ayam petelur dan pakan secara simbolis, serta memberikan materi pelatihan yang dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke lokasi budidaya.
Baca juga: Disdukcapil Depok Kenalkan Sistem Absensi Modern DEJARI
“Selain pemberian bibit, kami juga melakukan pendampingan untuk memastikan keberlanjutan program ini. Harapannya, masyarakat mampu mengelola secara mandiri, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun menghasilkan nilai jual,” ungkap Endah.
Melalui kolaborasi ini, warga tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang budidaya maggot dan ternak ayam, tetapi juga berpotensi memperoleh pendapatan tambahan. Program ini diharapkan menjadi langkah awal terciptanya kawasan mandiri dan berdaya saing melalui pemanfaatan lahan kosong. (***)