Home > Nasional

Reshuffle Kabinet Pasca Kosongnya Wamen Ketemagakerjaan, Siapa Nakhodai Kementerian Haji dan Umrah?

Hal itu perlu dilakukan agar kasus Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer yang diduga melakukan pemerasan tidak terulang lagi.
Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengenakan rompi kuning tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai Dipecat Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengenakan rompi kuning tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai Dipecat Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA—REPUBLIKA NETWORK — Gonjang-ganjing pemerintahan Kabinet Merah Putih semakin memanas saja, terutama sejak mencuatnya OTT terhadap Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer. Diperkirakan Presiden Prabowo Subianto tak lama lagi akan me-reshuffle kabinetnya.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga mengungkapkan, ada dua hal yang menjadi penyebabnya. "Pertama, Prabowo menambah satu kementerian, yaitu Kementerian Haji dan Umrah. Untuk itu, Prabowo harus menetapkan menteri yang memimpin kementerian tersebut," ungkapnya kepada RUZKA INDONESIA di Jakarta, Rabu (27/08/2025) pagi.

Menurutnya, menambah satu menteri dengan sendirinya perlu dilakukan reshuffle.

"Dua, Prabowo sudah memecat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer. Karena itu, Prabowo perlu segera menggantinya untuk mengisi kekosongan wakil menteri di Kementerian Ketenagakerjaan. Wakil Menteri Ketenagakerjaan perlu segera ditetapkan, karena kementerian ini perlu segera meningkatkan kinerjanya. Apalagi saat ini PHK terjadi di mana-mana, sehingga perlu ditangani secara cepat dan tepat agar tidak terjadi persoalan sosial," tandas mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Selain itu, masalah pengangguran juga masih tinggi. Karena itu, mengisi segera Wamen Ketenagakerjaan dinilai urgent agar lebih cepat dapat mengatasi pengangguran.

Namun demikian, lanjut Jamil, reshuffle kabinet kiranya perlu memperhatikan integritas, kompetensi, dan profesionalisme. Hal itu perlu dilakukan agar kasus Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer yang diduga melakukan pemerasan tidak terulang lagi.

"Lagi pula, memilih menteri yang berintegritas, kompeten, dan profesional akan membantu Presiden Prabowo mewujudkan visi dan misinya. Prabowo tak perlu lagi dibebani oleh pembantunya dengan kasus-kasus korupsi dan kinerja yang standar," pungkasnya. (***)

× Image